Galeri Video
Kliping Pendidikan
Kliping Berita PNS
Otomotif
wawasan Islam
Kesehatan
JALAN-JALAN: Candi Agung
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 7:25:00 PM / Komentar : 0 Coretan Saya

Pernah dengar Candi Agung? Candi Agung terletak di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan. Jaraknya sekitar 232 kilometer dari Banjarmasin. Saya menyempatkan diri jalan-jalan ke sana ketika mengawali tahun 2011. Jika melongok ke dalam kompleks candi, nampak terasa aroma mistik, perhatikan warna kain kuning itu. Termasuk juga adanya tempat yg diberi nama Telaga Darah, semakin terasa 'menyeramkan'. Apa cerita di balik itu? Hm.....
Menurut.....Baca selengkapnya
FOTO-FOTO JANIN DALAM KANDUNGAN
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 6:33:00 PM / Komentar : 0 Coretan Saya

Subhaanallah, Maha Suci Allah. Allahu Akbar, Maha Besar Allah, yang telah menciptakan kita dari segumpal darah. Tiada daya dan upaya, kami hanya makhluk yg lemah. Tiada sebanding dengan kekuasaan-Mu, ya Allah. Maka, nikmat yang mana lagi yang tak perlu disyukuri?
Salam hormat dan.....Lihat Selengkapnya
Tanya Jawab Seputar Qurban dan Aqiqah
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 6:25:00 AM / Komentar : 0 Coretan Saya

Saya berusaha mencari berbagai sumber untuk menemukan kejelasan ttg perbedaan ulama dlm menyikapi masalah ibadah qurban dan aqiqah. Dan inilah rangkumannya. Saya konstruksi menjadi dlm bentuk tanya jawab supaya Anda yg mencari informasi sesuai dg pertanyaan yg Anda pikirkan akan lbh mudah ditemukan jawabannya melalui sub-subjudulnya.
BACAAN NIAT QURBAN
TANYA: Bagaimana bacaan niat qurban?
JAWAB: Mudah saja yakni: "Bismillahi...........Baca selengkapnya
JAWAB: Mudah saja yakni: "Bismillahi...........Baca selengkapnya
Guru di Abad 21
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 4:05:00 PM / Komentar : 7 Coretan Saya

Ini adalah tulisan saya yg saya buat sebagai persyaratan mengikuti seleksi calon peserta Konferensi Guru Nasional di Jakarta tgl. 9-10 November mendatang. Seleksi dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kab. Tabalong bekerja sama dg PT.Adaro sebagai penyandang dana. Mudah-mudahan opini saya ini membawa saya terbang ke Jakarta, gratis.
TRANSFORMASI UNTUK MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN
Oleh: Yadi Karnadi, S.Pd.

Guru memiliki pengertian bukanlah sekadar orang yang mengajar. Pengertian guru yang benar adalah orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. Oleh karena itu, guru memegang peranan yang amat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Di abad ke-21 ini, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, jelas merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Mengingat guru sudah bukan lagi satu-satunya sumber informasi hingga muncul pendapat bahwa pendidikan bisa berlangsung tanpa guru. Hal ini benar jika pendidikan diartikan sebagai proses memperoleh pengetahuan. Namun pendidikan juga merupakan media pendewasaan, maka prosesnya tidak dapat berlangsung tanpa guru. Tentu saja tuntutan profesionalisme guru semakin tinggi karena pesaingnya juga tinggi. Salah satunya tayangan televisi yang ternyata mampu menjadi dewa bagi sebagian besar peserta didik untuk lupa pada tugas utamanya yaitu belajar. Belum lagi fasilitas game online yang menjamur sekarang ini. Bagaimana guru menghadapi tantangan ini sehingga tetap menjadi guru ideal yang menjadi favorit bagi peserta didiknya?
Guru, selain harus profesional (secara akademik, pedagogik, sosial dan budaya), guru abad 21 juga harus mampu berpikir kritis, tanggap terhadap setiap perubahan, dan mampu menyelesaikan masalah. Guru tidak boleh hanya datang ke sekolah melulu untuk melakukan pembelajaran saja. Kemampuan untuk mengelola kelas saja tidak cukup lagi. Guru diharapkan bisa menjadi pemimpin dan agen perubahan/ pembaharuan, yang mampu mempersiapkan anak didik untuk siap menghadapi tantangan global di luar sekolah. Selain orangtua, peran guru dalam mengarahkan masa depan anak didiknya sangat besar pengaruhnya. Bisa dibayangkan, apa jadinya kalau guru tidak siap menghadapi semua tantangan dinamika pendidikan abad 21 ini, yang notabene masih akan terus berkembang dan berubah?
Beberapa kali, kurikulum mengalami perubahan. Kurikulum 1975 diganti dengan kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), dan sekarang diganti lagi dengan kurikulum 2006 (KTSP). Jelas itu dilakukan karena tantangan zaman yang semakin bertambah/ meningkat.
Nasanius (1998) mengungkapkan bahwa kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat dan faktor eksternal yaitu berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, serta berbagai latihan yang dilakukan guru.
Memang, jumlah tenaga pendidik secara kuantitatif sudah cukup banyak, tetapi mutu dan profesionalisme belum sesuai dengan harapan. Banyak di antaranya yang belum berkualitas dan menyampaikan materi yang keliru sehingga mereka tidak atau kurang mampu menyajikan dan menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar berkualitas (Dahrin, 2000).
Banyaknya faktor yang menyebabkan kurang profesionalismenya seorang guru, sehingga pemerintah berupaya agar guru yang tampil di abad pengetahuan dan teknologi ini adalah guru yang benar-benar profesional yang mampu mengantisipasi tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan. Berbagai pelatihan untuk upgrading guru telah banyak dilakukan, baik oleh pemerintah maupun swasta (perusahaan – Adaro contohnya). Namun, belum adanya sikap keterbukaan dan kemauan menata diri menyebabkan usaha tersebut bagai titik air di atas debu, membekas tapi kurang dominan. Materi pelatihan yang diperoleh, tidak diterapkan ke peserta didik. Bagaimana mengelola pembelajaran yang menyenangkan yang telah ditunjukkan para trainer, tidak diterapkan juga ke peserta didik. Pelatihan tidak dijadikan sebagai i’tibar untuk menjalankan tugasnya sebagai guru.
Abad 21 merupakan titik kulminasi bagi tuntutan profesionalisme guru yang tidak bisa ditawar-tawar lagi karena produk yang dihasilkan adalah manusia-manusia yang akan bersaing di abad 21. Jika guru tidak mampu ikut berlari di roda globalisasi abad ini, otomatis jangan heran jika guru ditinggalkan dan tidak up to date di mata siswa. Guru abad 21 adalah guru yang harus ‘melek’ teknologi informasi (baca: komputer dan internet). Dengan ‘menguasai’ komputer dan mengenal penggunaan internet, guru dapat memanfaatkannya untuk membuat media pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa tidak akan bosan untuk menerima materi pembelajaran dari seorang guru. Guru sekarang tidak hanya bisa cuap-cuap di depan kelas, tetapi harus bisa memberi contoh secara lebih visual kepada peserta didik. Anak abad 21 akan lebih kritis untuk mencerna suatu materi pembelajaran jika pembelajaran itu lebih visual. Di samping itu, guru abad 21 juga harus paham Bahasa Inggris karena semua media teknologi sekarang ini menggunakan B. Inggris.
Akhirnya, dekatilah dunia anak didik kita; yaitu dunia abad 21, dunia teknologi informasi, dunia dalam genggaman, dunia di ujung jari. Bravo guru abad 21.
REFERENSI:
Dahrin, D. 2000. Memperbaiki Kinerja Pendidikan Nasional Secara Komprehensif: Transformasi Pendidikan. Komunitas, Forum Rektor Indonesia. Vol.1 No. Hlm 24.
Nasanius, Y. 1998. Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang Berperan Besar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan. (Online) (http://www.suara pembaharuan.com/News/1998/08/230898, diakses 7 September 2010). Hlm. 1-2.
Oleh: Yadi Karnadi, S.Pd.

Guru memiliki pengertian bukanlah sekadar orang yang mengajar. Pengertian guru yang benar adalah orang yang memfasilitasi alih ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. Oleh karena itu, guru memegang peranan yang amat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Di abad ke-21 ini, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, jelas merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Mengingat guru sudah bukan lagi satu-satunya sumber informasi hingga muncul pendapat bahwa pendidikan bisa berlangsung tanpa guru. Hal ini benar jika pendidikan diartikan sebagai proses memperoleh pengetahuan. Namun pendidikan juga merupakan media pendewasaan, maka prosesnya tidak dapat berlangsung tanpa guru. Tentu saja tuntutan profesionalisme guru semakin tinggi karena pesaingnya juga tinggi. Salah satunya tayangan televisi yang ternyata mampu menjadi dewa bagi sebagian besar peserta didik untuk lupa pada tugas utamanya yaitu belajar. Belum lagi fasilitas game online yang menjamur sekarang ini. Bagaimana guru menghadapi tantangan ini sehingga tetap menjadi guru ideal yang menjadi favorit bagi peserta didiknya?
Guru, selain harus profesional (secara akademik, pedagogik, sosial dan budaya), guru abad 21 juga harus mampu berpikir kritis, tanggap terhadap setiap perubahan, dan mampu menyelesaikan masalah. Guru tidak boleh hanya datang ke sekolah melulu untuk melakukan pembelajaran saja. Kemampuan untuk mengelola kelas saja tidak cukup lagi. Guru diharapkan bisa menjadi pemimpin dan agen perubahan/ pembaharuan, yang mampu mempersiapkan anak didik untuk siap menghadapi tantangan global di luar sekolah. Selain orangtua, peran guru dalam mengarahkan masa depan anak didiknya sangat besar pengaruhnya. Bisa dibayangkan, apa jadinya kalau guru tidak siap menghadapi semua tantangan dinamika pendidikan abad 21 ini, yang notabene masih akan terus berkembang dan berubah?
Beberapa kali, kurikulum mengalami perubahan. Kurikulum 1975 diganti dengan kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), dan sekarang diganti lagi dengan kurikulum 2006 (KTSP). Jelas itu dilakukan karena tantangan zaman yang semakin bertambah/ meningkat.
Nasanius (1998) mengungkapkan bahwa kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa. Profesionalisme sebagai penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat dan faktor eksternal yaitu berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, serta berbagai latihan yang dilakukan guru.
Memang, jumlah tenaga pendidik secara kuantitatif sudah cukup banyak, tetapi mutu dan profesionalisme belum sesuai dengan harapan. Banyak di antaranya yang belum berkualitas dan menyampaikan materi yang keliru sehingga mereka tidak atau kurang mampu menyajikan dan menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar berkualitas (Dahrin, 2000).
Banyaknya faktor yang menyebabkan kurang profesionalismenya seorang guru, sehingga pemerintah berupaya agar guru yang tampil di abad pengetahuan dan teknologi ini adalah guru yang benar-benar profesional yang mampu mengantisipasi tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan. Berbagai pelatihan untuk upgrading guru telah banyak dilakukan, baik oleh pemerintah maupun swasta (perusahaan – Adaro contohnya). Namun, belum adanya sikap keterbukaan dan kemauan menata diri menyebabkan usaha tersebut bagai titik air di atas debu, membekas tapi kurang dominan. Materi pelatihan yang diperoleh, tidak diterapkan ke peserta didik. Bagaimana mengelola pembelajaran yang menyenangkan yang telah ditunjukkan para trainer, tidak diterapkan juga ke peserta didik. Pelatihan tidak dijadikan sebagai i’tibar untuk menjalankan tugasnya sebagai guru.
Abad 21 merupakan titik kulminasi bagi tuntutan profesionalisme guru yang tidak bisa ditawar-tawar lagi karena produk yang dihasilkan adalah manusia-manusia yang akan bersaing di abad 21. Jika guru tidak mampu ikut berlari di roda globalisasi abad ini, otomatis jangan heran jika guru ditinggalkan dan tidak up to date di mata siswa. Guru abad 21 adalah guru yang harus ‘melek’ teknologi informasi (baca: komputer dan internet). Dengan ‘menguasai’ komputer dan mengenal penggunaan internet, guru dapat memanfaatkannya untuk membuat media pembelajaran yang lebih menarik sehingga siswa tidak akan bosan untuk menerima materi pembelajaran dari seorang guru. Guru sekarang tidak hanya bisa cuap-cuap di depan kelas, tetapi harus bisa memberi contoh secara lebih visual kepada peserta didik. Anak abad 21 akan lebih kritis untuk mencerna suatu materi pembelajaran jika pembelajaran itu lebih visual. Di samping itu, guru abad 21 juga harus paham Bahasa Inggris karena semua media teknologi sekarang ini menggunakan B. Inggris.
Akhirnya, dekatilah dunia anak didik kita; yaitu dunia abad 21, dunia teknologi informasi, dunia dalam genggaman, dunia di ujung jari. Bravo guru abad 21.
REFERENSI:
Dahrin, D. 2000. Memperbaiki Kinerja Pendidikan Nasional Secara Komprehensif: Transformasi Pendidikan. Komunitas, Forum Rektor Indonesia. Vol.1 No. Hlm 24.
Nasanius, Y. 1998. Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang Berperan Besar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan. (Online) (http://www.suara pembaharuan.com/News/1998/08/230898, diakses 7 September 2010). Hlm. 1-2.
Terima Kasih, Adaro!
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 7:46:00 AM / Komentar : 2 Coretan Saya

Saya sungguh tidak menyangka. Kesempatan untuk dapat kuliah ke S-2 ini tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Terlebih lagi dengan biaya yang ditanggung sepenuhnya oleh sebuah perusahaan, PT. Adaro.
Sebelumnya, saya bermimpi pun tak mampu untuk kuliah dengan mengikuti saringan dari Depdiknas (Disdik Provinsi Kalsel) yang bekerja sama dengan UNY atau UNM ataupun Unesa. Jelas saya tidak sanggup, jika harus meninggalkan ataupun memboyong keluarga kecil saya; mengambil risiko dihapuskannya tunjangan2 saya (termasuk tunjangan sertifikasi), manakala saya berkesempatan mendapatkan beasiswa itu dan harus nyebrang ke Jawa sana.
Di samping itu, untuk bermimpi kuliah di tempat yang dekat dengan biaya sendiri, jelas saya juga tidak mampu. Gaji dan tunjangan2 saya, hanya cukup (bahkan kurang) untuk menghidupi saya dan keluarga saya termasuk membayar cicilan rumah dan angsuran kredit di bank saya.
Dan...., alhamdulillah, beasiswa yang diberikan Adaro ini melalui Program Pendampingan Sekolah Model untuk sekolah-sekolah di ring satu ini, merupakan hadiah terindah dalam hidup saya. Untuk itu, saya berterima kasih sekali kepada: (Allah SWT tentunya) Adaro-Pama, LP3AP (sekarang Yayasan Adaro Bangun Negeri), instruktur2 dari KPI Surabaya, guru-guru saya, teman-teman sejawat saya, murid-murid saya, dan mungkin masih banyak yang belum sempat saya tulis di sini, yang secara langsung maupun tidak langsung, telah turut andil dalam garis hidup saya. Saya ucapkan sekali lagi terima kasih. Hanya Tuhanlah yang akan membalas amal baik tersebut.
Kuliah lagi, jadi Mahasiswa lagi
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 7:44:00 AM / Komentar : 0 Coretan Saya

Saya bercerita sedikit, untuk menandai, inilah hari pertama saya kuliah kembali, melanjutkan studi di Program Pascasarjana di Unlam Banjarmasin, dengan beasiswa dari Adaro.
Hari ini, Jumat (17 September 2010) adalah hari pertama saya mengikuti perkuliahan. Rada deg-degan juga sih, pascasarjana gitu lho, tentu lebih berat dibanding ketika saya kuliah di S-1. Berat, karena harus membagi waktu antara tugas mengajar dan tugas kantor lainnya, tugas saya sebagai kepala rumah tangga, dan izin belajar kuliah S-2 ini.
Hari pertama kuliah, dosen masih menggunakan metode ceramah. Dan di akhir kuliah, sudah mulai memberikan tugas untuk bahan diskusi di pertemuan berikutnya, dan tentu saja penawaran buku serta imbauan untuk mencari literatur lainnya di perpustakaan kampus ataupun di toko buku. Begitu pula di hari kedua, masih ceramah. Di hari Sabtu ini, perkuliahan full dari pagi hingga sore hari (ada 4 mata kuliah, di hari pertama, Jumat, dua mata kuliah). Di jeda istirahat, tengah hari, saya menyempatkan diri berkeliling guna merasakan dan meresapi suasana kampus. Bergabung dengan mahasiswa/i yang sedang online gratis di area hotspot kampus, ikut pula mengeluarkan laptop setengah kertas folio saya, makan di kantin kampus, shalat di masjid kampus.
Tapi apa boleh buat, saya sudah mencebur, lebih baik basah sekalian. Pagi tadi, pukul 06.30 WITA saya berangkat dari Tanjung menumpang taksi jurusan Banjarmasin. Istri dan anak2 saya tetap tinggal di Tanjung. Di taksi, ternyata saya barengan dengan Pak H. Yuseran yang juga menerima beasiswa yg sama. Singkatnya, kami tiba di Banjarmasin (Km.6) sekitar pukul 11.45 WITA. Mengingat sudah dekat waktunya shalat Jumat, kami memutuskan tidak naik angkot, tapi memilih untuk naik ojek ke Kayu Tangi agar lekas sampai. Namun, ojek meinta bayar Rp25ribu per orang, kami tawar Rp15ribu, namun tidak mau, akhirnya kami menumpang bajaj dengan bayaran Rp30ribu berdua. Lebih lambat dari ojek memang, tetapi lebih cepat daripada angkot yg sebentar2 berhenti, bongkar muat penumpang. Beberapa saat kemudian, kami tiba di Kayu Tangi dan langsung menuju komplek Taman Budaya untuk mencari tempat penginapan murah di sana. Setelah melapor kepada pengelola, kami pun masuk kamar, mandi, dan bersiap untuk berangkat ke masjid yg kebetulan terletak di kawasan Jalan Cendana, yang letaknya di belakang tempat kami menginap.
Setelah shalat Jumat, pukul 13.30 kami berpakaian dan berangkat kuliah. Sebelum berpisah menuju kampus masing2, kami makan siang dulu di deretan warung kampus di belakang gedung serbaguna. Sudah banyak yg makan di situ.

Sumber foto:
2. Foto pribadi
Buka Mata: SMPN 2 TANTA
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 9:50:00 PM / Komentar : 0 Coretan Saya
Sekolah Model? Kok seperti ini?
SMPN 2 Tanta merupakan sebuah sekolah negeri yang mulai tahun 2009, dijadikan oleh perusahaan pertambangan PT.ADARO-PAMA, sebagai salah satu sekolah yang mendapat pendampingan menuju sekolah model. Sejak 2009, telah banyak pendidikan dan latihan (bekerja sama dengan KPI Surabaya) yang diadakan bagi Kepsek dan Guru di lima sekolah model Kabupaten Tabalong (SD Plus M.Pudak, SDN Laburan, SMP Plus M.Pudak, SMPN 2 Tanta, dan SMAN 1 Tanta) serta tiga sekolah dari Kab. Bartim-Kalteng. Tahun 2009 telah berlalu, kini menginjak tahun 2010. Seyogyanya, mulai ada perubahan dari segi fisik. Tak seberuntung SMP Plus, yang telah mendapatkan tambahan bangunan, SMPN 2 Tanta hanya mendapat ukurannya saja. Lihatlah kenyataan yang berbicara ini:




PLAFON GEDUNG YG SUDAH RUSAK

TIDAK ADA TEMPAT LAGI BUAT BANGKU DAN MEJA INI SEHINGGA DITUMPUK DI LUAR GEDUNG

PARABOLA INI SUDAH PEYOT-PEYOT OLEH TANGAN JAHIL

ATAP UNTUK RUANG KELAS INI, MASIH MENGGUNAKAN ASBES

RUANG LAB INI BARU SAJA DIREHAB, TAPI DARI DINAS PENDIDIKAN (BUKAN PERUSAHAAN)



REHAB DILAKSANAKAN SEADANYA, WASTAFEL BEKAS PUN DIPASANG LAGI

RING BASKET YANG SUDAH RUSAK

LAPANGAN BOLA VOLLY YANG MEMPRIHATINKAN

NET VOLLY YANG SUDAH RUSAK

GAWANG YANG SUDAH DISELIMUTI SEMAK

SEKOLAH DILIHAT DARI LAPANGAN BOLA VOLLY

SEKOLAH DILIHAT DARI LAPANGAN BOLA VOLLY. BANGUNAN YANG BERATAP WARNA BIRU ITU ADALAH RUANG LABORATORIUM YANG BARU DI-REHAB OLEH DINAS PENDIDIKAN
Bencana Kinarum di Hari Lebaran
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 7:07:00 AM / Komentar : 0 Coretan Saya

Sabtu, 11 September 2010, objek wisata Kinarum, murka dan meminta korban tujuh jiwa...........
KINARUM yang terletak di Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan ini, menurut situs www.borneoecotour.com merupakan objek wisata dengan pemandangan sungai yang berair jernih dan berbatu-batu besar, tempat yang bagus untuk berenang sambil melihat pemandangan yang indah. Airnya yang berasal dari rentang Meratus, benar-benar bersih. Di sekitar sungai terdapat sebuah desa yang akan menyuguhkan upacara tari tradisional Dayak. Di sana Anda dapat melihat tarian Dayak Deah yang unik dan mistis. Tari yang disajikan oleh penari wanita desa dan satu orang bernama Balian (dukun) memanjat pohon rotan berduri dengan daya kesaktiannya. Orang itu naik dengan tangan kosong dan kaki telanjang tanpa terluka sama sekali. Jika dilihat, duri tajam yang terdapat di pohon pun rusak olehnya. Tarian ini diiringi oleh alat musik tradisional dalam ritme yang sangat dinamis dari suku Dayak Kalimantan.
Hari itu, saat bencana itu terjadi, Sabtu (11 September 2010), saya dan......Baca selengkapnya
Tata Cara Mandi Junub
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 9:16:00 AM / Komentar : 3 Coretan Saya

Begini caranya:
VERSI PERTAMA (Teman Saya yg anak ustadz, Fauzan Nahdi):
Anda mandi seperti biasa dulu. Siram sana, siram sini. Usap sana, usap sini. Gosok sana, gosok sini (pakai sabun tentu saja). Jangan lupa keramas (pakai shampoo, jangan pakai sabun). Nyantai aja, gak usah tegang. Sial-siul juga boleh.
Setelah selesai, barulah mandi junub.
Pertama-tama, ambil air segayung lalu baca bismillah. Kemudian siram ke.....Baca selengkapnya
Maradona, Argentina, dan Piala Dunia 2010
Oleh: Yadi Karnadi Tanggal: 11:10:00 AM / Komentar : 0 Coretan Saya



.jpg)
Pesta Piala Dunia 2010 di Afrika, sudah berlangsung selama 3 minggu. Demam piala dunia pun terjadi di mana-mana. Bahkan mereka yang selama ini tidak terlihat sama sekali adanya ketertarikan terhadap olahraga yg memperebutkan satu bola itu pun, kini berbalik menyukainya. Lihatlah di facebook, status yang di-update melulu tentang piala dunia. Ada yang dukung tim anu lah, dukung si anu lah, termasuk mulai berani prediksi pemenang dan skor pertandingan. Piala Dunia memang sudah mewabah, mirip penyakit menular.
Memang, euforia Piala Dunia sempat terganggu oleh hebohnya video mesum ketiga artis dari Indonesia. Bahkan di situs jejaring sosial Tweeter pun, topik video mesum itu sempat ‘mengalahkan’ piala dunia. Alhamdulillah, beruntung ada Piala Dunia, sehingga gaung video mesum itu tidak terlalu meruntuhkan harga diri bangsa ini di mata dunia. Ya itu tadi, Piala Dunia mampu mengalihkan mata dunia dari hal-hal lainnya.
Kembali ke Piala Dunia. Saya ingin bercerita sedikit tentang mengapa saya begitu mengidolakan timnas Argentina yang sampai-sampai di facebook pun status yang saya update melulu tentang tim ini, bukan tim lain. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena di situ ada Maradona, orang yang saya idolakan sejak kecil. Sejak kecil? Ya, saya masih ingat, dulu ketika demam Piala Dunia 1986, saya dibelikan ortu baju timnas Argentina, motif dan warnanya pun masih belum berubah sebagaimana yang sekarang ini. Mungkin saat itu saya belum begitu mengerti tentang Piala Dunia dan pernak-perniknya, tetapi kebanggaan memakai kostum timnas Argentina itu, rasanya masih terasa sampai sekarang. Kala itu, Maradona dikenal dengan ‘gol tangan Tuhan-nya’. Ya, di partai final melawan Jerman, dia mencetak gol dengan menggunakan tangan yang menyebabkan skor berubah menjadi 3-2. Nah, janganlah heran jika sekarang saya mengidolakan timnas Argentina, hanya karena di dalamnya ada Maradona. Saya ingin sekali mengulang nostalgia masa kecil saya dengan melihat dia juga sukses sebagai pelatih. Sayang, ketika tulisan ini dibuat, langkah timnas Argentina hanya sampai di perempatfinal karena dipecundangi Jerman dengan skor telak 4-0. Saya sedih, tetapi itu tidak cukup membuat saya berpaling ke tim lain yang juga favorit. Saya tidak peduli lagi tim mana yang akan menang dan menjuarai Piala Dunia 2010. Kecintaan saya kepada Maradona karena nostalgia masa kecil, mengalahkan atensi dan kekaguman saya selama ini kepada Christiano Ronaldo (Portugal), Roney (England), Sneijder (Netherland), Kaka (Brazil), Klose (Jerman), ataupun Villa (Spanyol) sekalipun.
Wassalam.....
Sumber Foto: Google.com dan Vivanews.com
Update Status Saya di Facebook Seputar Argentina:
2 Juli
Belanda melawan Brazil, yang menang ya ARGENTINA.......
3 Juli
- Menang atau kalah nanti malam, saya tidak akan beralih ke tim yang menang, just forever Argentina..... No poligami!!!!
- Walau blm teruji tangguh ('hanya mampu' mengalahkan Nigeria, Korsel, Yunani, dan Meksiko dibanding Jerman yg mampu mengalahkan tim favorit Inggris), tapi menang kalah.... tetap Argentina.
- Malam ini, apkh sjrah Final Piala Dunia 1986 yg terulang kmbali (Argentina menang 3:2), ataukah sjrah Perempatfinal Piala Dunia 2006 yg kmbali brlaku (Pertndingan sma kuat smpai prpjngn wkt dan akhirnya Jerman mnang adu pinalti)? Klau Argentina mnang, itulah takdir. Klau kalah, sya tdk akan plin-plan mlah mndukung tim lain.....
Subscribe to:
Posts (Atom)
Coverboys dan Covergirls
- Populer Dibaca
- Arsip
- Kategori
Artikel Pilihan
-
Hasil Pertandingan Sepakbola Timnas dan Klub Indonesia (Update Tur Timur Tengah Timnas U-19 dan AFC Cup 2014)-- Timnas Indonesia U-19 saa...
-
PT. Taspen Bayar THT dengan Layanan Klim Otomatis-- PT. TASPEN (PERSERO) sedang giat- giatnya melakukan peningkatan kualitas layanan, salah...
-
Setelah sakit aneh selama 3 tahun, Ibu akhirnya meninggal dunia. Bapak lalu memutuskan untuk kerja di luar kota meninggalkan anak-anak. Tak ...
-
Pemain Sepakbola Top Dunia yang (Pernah) Bermain di Liga Indonesia-- Sepakbola Indonesia sedang dihebohkan dengan bergabungnya pemain top d...
-
S ebuah film yang dirilis untuk memperingati hari Sumpah Pemuda tahun ini, Wage. Wage merupakan potongan nama pencipta lagu kebangsaan Indon...
-
P eran ginjal adalah untuk menghilangkan akumulasi limbah dan racun dari dalam tubuh, jadi jika terhambat, hal itu menyebabkan banyak masala...
-
Risiko Penyakit yang Akan Dihadapi Wanita Jika Malas Olahraga-- Manfaat olahraga untuk kesehatan tubuh sudah banyak terbukti, mulai dari me...
-
Ustad Guntur Bumi (UGB) Lakukan Penipuan dan Pelecehan?-- Masalah rupanya tak kunjung usai dialami Ustad Guntur Bumi (UGB). Belum juga sele...
-
KOMISI Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta dalam rapatnya pada tanggal 13 Ramadhan 1431 H. bertepatan dengan tanggal 23...
-
ANDA termasuk yang sering berlama-lama di kamar mandi? Hati-hati, karena kamar mandi dan toilet adalah rumahnya syaitan. Mengapa kamar mandi...
Labels
Pelajaran Sekolah






Pelajaran B.Indonesia
Yadi's Web
Sekolah Daring
Copyright © 2014 Yadi's Web