Selamat datang. Selamat belajar, selamat berprestasi. Semoga sukses

Galeri Video

Powered by: Youtube

Kliping Pendidikan

Kliping Berita PNS

Otomotif

wawasan Islam

Kesehatan

Biasa Bermain Ponsel dan Aktif di Medsos? Anda Harus Baca Ini !!

Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.

Namun cerita jadi lain, begitu sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya sedang menelphone salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik, hampir saja membuatnya jatuh. “Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!” teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.

Saat saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus, Tuhan berbisik, “Akan kusuruh malaikat menyabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang, namun sebelumnya, aku akan izinkan kau melihat lorong waktu sesudah kematianmu. Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuberi lihat setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu”

Lalu aku pun melihat, hari itu saat jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan jg ada yg tdk komentar apapun atas kepergianku, dan ada yg hanya menulis 3 huruf singkat, ‘RIP’.

Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, lalu mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yg aku hormati, hanya datang sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit langsung pulang.

Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang aku lihat. Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku meminta aku bangun, namun istriku menghalaunya. istriku pingsan berkali-kali, aku tidak pernah melihat dia sekacau itu.

Lalu aku teringat betapa sering aku acuhkan panggilannya yg mengajakku mengobrol, aku selalu sibuk dengan hpku, dengan kolega2 dan teman2 dunia mayaku, lalu aku lihat anak2ku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka saat aku sedang asik dengan ponselku, saat mereka ribut meminta ku temani. Oh Ya Allah.. Maafkan aku.

lalu aku melihat tujuh hari sejak kematianku, teman-teman sudah melupakanku, sampai detik ini aku tidak mendengar aku mendapatkan doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan karyawan lain, teman-teman dunia maya masih sibuk dengan lelucon2 digrup, tanpa ada yg mbahasku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di grup mereka.

Namun, aku melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes saat anak2ku bertanya dimana papah mereka? Aku melihat dia begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?

Oh Ya Allah Maafkan aku..Teman FB ku lenyap secara drastis, semua memutuskan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman2 kerja, tdk ada satupun yang mengunjungiku kekuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.

Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah bisa tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, anak2 masih ribut menanyakan kapan papahnya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku dijendela, menantikan aku datang.

Lalu 15 tahun berlalu.

Kulihat istriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai keliatan guratan tua dan lelah diwajahnya, dia tidak pernah lupa mengingatkan anak2 bahwa ini hari jumat, jangan lupa kekuburan papah, jangan lupa berdoa setiap sholat, lalu aku membaca tulisan disecarik kertas milik putriku malam itu, dia menulis.. “Seandainya saja aku punya papah, pasti tidak akan ada laki2 yang berani tidak sopan denganku, tidak akan aku lihat mamah sakit2an mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil papahku, aku butuh papahku Ya Allah..” kertas itu basah, pasti karena airmatanya..
Ya Allah maafkanlah aku..

Sampai bertahun2 anak2 dan istriku pun masih terus mendoakanku setelah sholat, agar aku selalu berbahagia diakherat sana.

Lalu seketika,, aku terbangun.. Dan terjatuh dari dipan.. Oh Ya Allah Alhamdulillah.. Ternyata aku cuma bermimpi..

Pelan-pelan aku pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, masih aku lihat airmata disudut matanya, kasihan sekali, terlalu kencang aku menghardik mereka..

“Anakku, papah sangat menyesal karena telah berlaku kasar padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh papah, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu.”

“Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan aku anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.

Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali aku sengaja berpura2 tidak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering aku anggap tak bermakna, maafkan aku istriku, maafkan aku.

Air mataku tak bisaku bendung lagi.

Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Teman2 akan melupakan kita sebagai cerita yang sudah berakhir, beberapa masih menceritakan aib2 yang tidak sengaja kita lakukan. Teman2 dunia maya pun tak pernah membahas lagi seolah, aku tidak pernah mengisi hari2 mereka sebagai badut di grup. Lalu aku rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tapi tidak.. tidak..

Aku matikan ponselku dan aku pejamkan mata, maaf.. Bukan kalian yang akan membawaku ke surga, bukan kalian yang akan menolongku dari api neraka, tapi ini dia.. Keluargaku, keluarga yang jika kita tinggalkan akan merasakan kehilangan sekali.

Sumber: liputan96.com

Serba-serbi | Menghitung Jasa Ibu


Pada suatu ketika,ada seorang anak yang msih kecil mendapati ibunya yang sedang sìbuk memasak didapur.kemudian iya menuliskan sesuatu diselembar kertas dan diberikannya pada ibunya.kemudian sang ibu menerima dan membacanya.

Ternyata dikertas itu tertulis:
Upah pergi kewarung : 2000
Upah menyapu halaman : 5000
Upah menjaga adik : 3000
Upah menyiram bunga : 4000
Upah buang sampah : 3000
Upah membersikan tempat tidur : 3000
Jadi jumlahnya :20.000

kemudian ibu tersenyum setelah membacanya.
setelah itu ibu mengambik pena dan menulis dibelakang kertas itu.

Mengandungmu selama 9 bulan : GRATIS
Melupakan rasa sakit saat melahirkan mu : GRATIS
Aku terjaga malam karna tangismu : GRATIS
Air mata yang menetes karnamu : GRATIS
Kekawatiran saat memikirkanmu : GRATIS
Menyediakan makan dan minummu serta keperluanmu : GRATIS
jumlah keseluruan nilai kasihku padamu : GRATIS

Air mata anak itu berlinang setelah membca selembar kertas itu.kemudian anak itu berkata ''AKU SAYANG PADAMU BU. . .''

Setelah itu ibu mengambil lagi pena dan kertas itu.serta menuliskan kata: ''LUNAS''


jadi kasih sayang seorang ibu gak kan mungkin bisa kita balas walau dengan apa pun.
ibu laksana MENTARI yg menyinari bumi...
yang terus menyinari semua yang ada dbumi dan gak ngarepin balasan darinya... so jangan selalu perhitungan dengan orang tua ^_^

Bila dahaga, yang susukan aku....IBU
Bila lapar, yang menyuapi aku....IBU
Bila sendirian, yang selalu disampingku....IBU
Kata IBU, perkataan pertama yang aku sebut....IBU
Bila bangun tidur, aku cari....IBU
Bila nangis, orang pertama yang datang....IBU
Bila ingin bermanja, aku dekati....IBU
Bila ingin bersandar, aku duduk di sebelah....IBU
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....IBU
Bila nakal, yang memarahi aku....IBU
Bila merajuk, yang membujukku cuma....IBU
Bila melakukan kesalahan, yang cepat marah....IBU
Bila takut, yang menenangkan aku....IBU
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....IBU
Aku selalu tringatkan....IBU
Bila sedih, aku mesti telpon....IBU
Bila senang, orang pertama ingin ku beri tahu....IBU
Bila marah, aku selalu meluahkan pada....IBU
Bila takut, aku selalu panggil....IBUUUUUU
Bila sakit, orang paling risau adalah....IBU
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga....IBU
Bila buat masalah, yang paling risau....IBU
Yang masih peluk dan cium aku sampai saat ini....IBU
Yang selalu masak kegemaranku....IBU
Kalau pulang ke kampung, yang selalu memberi bekal....IBU
Yang selalu menyimpan dan merapikan barang-barangku....IBU
Yang selalu menghubungi aku....IBU
Yang selalu memuji aku....IBU
Yang selalu menasehati aku....IBU
Bila ingin menikah...orang pertama aku datangi dan minta persetujuan....IBU


SAAT SUDAH PUNYA PASANGAN
Bila senang, aku cari....Pasanganku
Bila sedih, aku cari....Ibu
Bila mendapat keberhasilan, Aku ceritakan pada....Pasanganku
Bila gagal, aku ceritakan pada....Ibu
Bila bahagia, aku peluk erat....Pasanganku
Bila berduka, aku peluk erat...Ibuku
Bila ingin berlibur, aku bawa....Pasanganku
Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....Ibu
Bila sambut hari ulang tahun pasanganku, aku beri hadiah pada Pasanganku
Bila sambut hari ulang tahun Ibuku, aku cuma ucapkan "Selamat Ulang Tahun Ibu"
Selalu aku ingat....Pasanganku
Entah kapan...aku ingin nelpon Ibu


RENUNGKANLAH:!!!
"Kalau kau sudah selesai belajar dan bekerja...masih ingatkah kau kepada Ibu?
tidak banyak yang Ibu inginkan...hanya dengan menyapa IBUpun cukuplah".
Berderai air mata jika kau mendengarnya......
Tapi kalau Ibu sdah tiada......
IBUUUU....RINDU IBU....RINDU SEKALI....
Seberapa banyak kita telah menyuapi Ibu kita......
Seberapa banyak kita sanggup mencuci muntah Ibu kita......
Seberapa banyak kita telah menggantikan alas tidur Ibu Kita.....
Seberapa banyak kita telah membersihkan najis Ibu kita......
Seberapa banyak kita telah menjaga saat Ibu kita sakit....
Apa anda rindu dengan IBU ?? ^_^

Dicopy dari Pesan Utk Anggota Grup FB "Penyesalan"
Oleh: Fery Ananda

BUAH KEIKHLASAN


Rosulullah SAW bersabda : “Buatlah penghalang antara dirimu dan api neraka walaupun hanya dengan separuh butir kurma.”

Tahukah kita definisi IKHLAS yang paling guaampang ? mungkin hampir tiap pagi kita Buang Air Besar ( Be A Be ), nah pernahkah kita terfikir dengan semua kotoran yang keluar dan masuk dalam lobang septictank ? nyaris detik itu juga kita tidak akan pernah memikirkan apalagi mengingat-ingat berapa banyaknya ? larinya kemana ? terus nanti jadi apa ? kotoran-kotoran yang setiap hari kita keluarkan tersebut.

Tetapi, tahukah kita ternyata ada jutaan makhluk hidup ( Bakteri ) yang berpesta pora menikmati kotoran-kotoran kita yang kita buang setiap hari tersebut, tetapi kita tidak pernah menyesal, tidak pernah menyebut-nyebut, tidak pernah mengingat-ingat apalagi membicarakan dan mempublikasikannya, itulah gambaran IKHLAS yang paling mudah.

-----------------

Suatu hari, ada seorang pemuda yang sedang berlibur ke rumah neneknya di desa. Saat tiba di sana, setelah melepas rindu dan beristirahat sejenak, nenek menghidangkan sepiring irisan buah mangga yang menggiurkan warna dan aromanya.

“wah, harum dan manis sekali nek. Sedang musimnya ya? Saya sudah lama sekali tidak menjenguk nenek, sehingga tidak tahu kalau nenek menanam pohon mangga yang berbuah lebat dan seenak ini rasanya.” Ujar si pemuda sambil terus melahap mangga itu.

Sambil tersenyum nenek menjawab, “makanya sering-seringlah menjenguk nenek, nenek rindu cucu nenek yang nakal dulu. Pohon mangga itu sebenarnya bukan nenek yang menanam. Kamu mungkin lupa, waktu kamu kecil dulu, setelah menyantap buah mangga, kamulah yang bermain lempar-lemparan biji mangga yang waktu itu kamu makan. Nah, ini hasil kenakalan kamu itu, telah tumbuh menjadi pohon mangga dan sekarang sedang kau nikmati buahnya.”

“sungguh nek? Buah mangga ini hasil kenakalan waktu kecil ku dulu yang tidak di sengaja? Wah, hebat sekali. Aku tidak merasa pernah menanam, tetapi hasilnya bisa aku nikmati setelah sekian tahun kemudian, benar-benar sulit di percaya.” Si pemuda tertawa gembira.

Nenek itu lantas berkata, “ cucuku, walau engkau tidak sengaja melempar biji mangga di halaman itu, tetapi bila tanah lahannya subur dan terpelihara, dia tetap akan tumbuh. Dan, sesuai hukum alam, saat musim buah tiba, dia pasti akan berbuah. Sedangkan rasa buahnya manis atau tidak itu adalah sesuai dengan bibit yang kita tanam.”

Malam harinya, merenungkan semua ucapan nenek. Karena merasa penasara, di ambilnya biji buah mangga sisa di meja dan di belahnya menjadi dua. Dia ingin tahu sebenarnya apa yang ada di dalam biji buah mangga itu sehingga bisa menghasilkan rasa manis yang membedakan dengan biji buah mangga yang lain. Ternyata dia tidak menemukan perbedaan apapun.

Melihat tingkah si cucu, sang nenek yang diam-diam memperhatikan kemudian menyela, “ cucuku, semua biji buah jika di lihat dari luar akan tampak sama semua. Tetapi sesungguhnya, unsur yang ada di dalam tiap biji buah itu berbeda. Perbedaan itulah yang akan menghasilkan rasa, aroma, dan warna setiap pohon mangga yang berbeda pula. Semua tergantung inti buahnya. Demikian pula dengan manusia cucuku. Dari tampak luarnya, setiap manusia adalah sama . tetapi, yang menentukan apakah dia bisa berhasil atau tidak adalah kualitas unsur-unsur yang ada di dalamnya.” Nenek pun melanjutkan wejangannya dengan nada lembut, “ nah, ternyata alam mengajarkan banyak kepada kita. Maka, bila ingin hasil yang baik, kamu harus meiliki unsur kualitas yang baik pula, apakah kamu mengerti?”

“terima kasih nek, saya sungguh bersyukur memutuskan datang kesini. Semua ucapan nenek akan saya jadikan bekal untuk lebih giat belajar dan membenahi diri agar hidup lebih berkualitas,” ucapnya sambil memeluk tubuh rapuh sang nenek.

Sahabat, biji akan tumbuh dengan baik dan cepat di tanah yang subur dan terjaga, demikian juga anak-anak dan Generasi kita akan tumbuh dan lahir menjadi Manusia baru yang hebat di tengah-tengah lingkungan yang tersistem secara kondusif dan dijaga oleh oleh orang-orang yang Visioner dan senantiasa mempertahankan Idealisme.

Biji boleh kita buang sembarangan tidak seorangpun akan melarang, tetapi kita akan lebih cerdas dan bijak jika biji itu kita buang ditempat yang tepat.

Rosulullah SAW bersabda :

“Bersedekahlah kalian, meski hanya dengan sebiji kurma. Sebab, sedekah dapat memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan, dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air mampu memadamkan api.”

“Barangsiapa bersedekah senilai satu biji kurma yang berasal dari mata pencaharian yang baik –dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik–, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara untuk pemiliknya sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi (besar) seperti gunung.”

Sumber: Grup FB Istana Sorgaku-51

KETIKA KELUARGA MENJADI CAHAYA


Betapa seringkali kita mengagung-agungkan dan memuji-muji potensi orang lain, orang-orang sukses diluar diri dan keluarga kita, padahal mereka sama seperti diri dan keluarga kita yang sama-sama memiliki potensi yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita, namun kadang kita lupa untuk memupuk dan menumbuhkan potensi itu..

Bahkan seringkali kita melihat banyaknya orang yang cacat fisik dan cacat mental menjadi orang sukses yag luar biasa, mengapa kita tidak mampu ? padahal kita dan keluarga kita adalah orang-orang normal dan memiliki kesempatan dan waktu yang sama 24 jam per hari.

---------------------------------

Dikisahkan ada seorang ayah 23 tahun tinggal di Madinah yang mulai rapuh imannya, sholat sering ditinggalkan, pergaulan bebas mulai dinikmati, jalan-jalan pintas kejahatan juga ditempuhnya, lelaki ini menceritakan kisah hidupnya………….

"Saya memiliki anak laki-laki berusia 7 tahun, bernama Marwan. Ia bisu dan tuli. Ia dididik ibunya, perempuan shalihah dan kuat imannya. Suatu hari setelah adzan maghrib saya berada di rumah bersama anak saya, Marwan. Saat saya sedang merencanakan di mana berkumpul bersama teman-teman nanti malam, tiba-tiba, saya dikejutkan oleh anak saya. Marwan mengajak saya bicara dengan bahasa isyarat yang artinya,

"Mengapa engkau tidak shalat wahai Abi?"

Kemudian ia menunjukkan tangannya ke atas, artinya ia mengatakan bahwa

"Allah yang di langit melihatmu".

Terkadang, anak saya melihat saya sedang berbuat dosa, maka saya kagum kepadanya yang menakut-nakuti saya dengan ancaman Allah. Anak saya lalu menangis di depan saya, maka saya berusaha untuk merangkulnya, tapi ia lari dariku. Tak berapa lama, ia pergi ke kamar mandi untuk berwudhu, meskipun belum sempurna wudhunya, tapi ia belajar dari ibunya yang juga hafal Al-Qur'an. Ia selalu menasihati saya tapi belum juga membawa faidah. Kemudian Marwan yang bisu dan tuli itu masuk lagi menemui saya dan memberi isyarat agar saya menunggu sebentar, lalu ia shalat maghrib di hadapan saya. Setelah selesai, ia bangkit dan mengambil mushaf Al-Qur'an, membukanya dengan cepat, dan menunjukkan jarinya ke sebuah ayat (yang artinya):

"Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa adzab dari Allah Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaithan" (QS. Maryam: 45).

Kemudian, ia menangis dengan kerasnya. Saya pun ikut menangis bersamanya. Anak saya ini yang mengusap air mata saya. Kemudian ia mencium kepala dan tangan saya, setelah itu berbicara kepadaku dengan bahasa isyarat yang artinya,

"Shalatlah wahai ayahku sebelum ayah ditanam dalam kubur dan sebelum datangnya adzab!"

"Demi Allah, saat itu saya merasakan suatu ketakutan yang luar biasa. Segera saya nyalakan semua lampu rumah. Anak saya Marwan mengikutiku dari ruangan satu ke ruangan lain sambil memperhatikan saya dengan aneh. Kemudian, ia berkata kepadaku (dengan bahasa isyarat),

"Tinggalkan urusan lampu, mari kita ke Masjid Besar (Masjid Nabawi)."

Saya katakan kepadanya, "Biar kita ke masjid dekat rumah saja." Tetapi anak saya bersikeras meminta saya mengantarkannya ke Masjid Nabawi.

Akhirnya, saya mengalah kami berangkat ke Masjid Nabawi dalam keadaan takut. Dan Marwan selalu memandang saya.Kami masuk menuju Raudhah. Saat itu Raudhah penuh dengan manusia, tidak lama datang waktu iqamat untuk shalat isya', saat itu imam masjid membaca firman Allah (yang artinya),

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan munkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui" (QS An-Nuur: 21).

Saya tidak kuat menahan tangis. Marwan yang berada disampingku melihat aku menangis, ia ikut menangis pula. Saat shalat ia mengeluarkan tissue dari sakuku dan mengusap air mataku dengannya. Selesai shalat, aku masih menangis dan ia terus mengusap air mataku. Sejam lamanya aku duduk, sampai anakku mengatakan kepadaku dengan bahasa isyarat, "Sudahlah wahai Abi!" Rupanya ia cemas karena kerasnya tangisanku. Saya katakan, "Kamu jangan cemas." Akhirnya, kami pulang ke rumah. Malam itu begitu istimewa, karena aku merasa baru terlahir kembali ke dunia.

Istri dan anak-anakku menemui kami. Mereka juga menangis, padahal mereka tidak tahu apa yang terjadi.

Marwan berkata tadi Abi pergi shalat di Masjid Nabawi. Istriku senang mendapat berita tersebut dari Marwan yang merupakan buah dari didikannya yang baik.

Saya ceritakan kepadanya apa yang terjadi antara saya dengan Marwan. Saya katakan:

"Saya bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah, apakah kamu yang mengajarkannya untuk membuka mushaf Al-Qur'an dan menunjukkannya kepada saya?"

Dia bersumpah dengan nama Allah sebanyak tiga kali bahwa ia tidak mengajarinya. Kemudian ia berkata:

"Bersyukurlah kepada Allah atas hidayah ini."

Malam itu adalah malam yang terindah dalam hidup saya. Sekarang -alhamdulillah saya selalu shalat berjamaah di masjid dan telah meninggalkan teman-teman yang buruk semuanya. Saya merasakan manisnya iman dan merasakan kebahagiaan dalam hidup, suasana dalam rumah tangga harmonis penuh dengan cinta, dan kasih sayang.Khususnya kepada Marwan saya sangat cinta kepadanya karena telah berjasa menjadi penyebab saya mendapatkan hidayah Allah."

Subhanallah......, betapa indahnya ketika anak, istri dan suami kita menjadi sholeh dan sholehah, ketampanan dan kegagahan lelaki memang memikat demikian juga kemolekan wanita lebih sangat memikat. Namun apalah artinya ketampanan dan kemolekan itu tak mampu sedikitpun memberikan kedamaian dan keharmonisan rumah tangga ?

Syukuri keberadaan keluarga kita saat ini, pupuk terus dan tumbuhkan menjadi manusia-manusia yang hebat yang mampu memberikan cahaya dalam rumah tangga kita, rumput dan tanaman di luar kadang terasa lebih indah dan kita lupa bahwa rumput dan tanaman yang ada di rumah jauh lebih indah dan dapat kita nikmati setiap saat. Tidak rindukah kita menjadi Bidadari dan Bidadara yang hidup kekal dalam segala bentuk kenikmatan.

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (QS Al Jatsiyah : 23)

Sumber: Grup FB Istana Sorgaku-51

Cerita Penuh Hikmah | HAKIKAT IKHLAS


Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket.

Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.

Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji, Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.

Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : "Ibu,bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas.

Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...

"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?"

Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Ibu"

Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya.Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...

Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya "Anisa..., Anisa sayang ngga sama Ayah ?" "Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"

"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."

"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"

"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.

Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?"

"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".

"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."

"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.. "

Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk diatas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam.

Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya,mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya...

"Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?"

Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya " Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa"

Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa...

"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"

Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.

Demikianlah sikap syang kita terhadap sesama, Apalagi halnya dengan Allah S.W.T.. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan...
Inilah kata yang mudah sekali diucapkan -saya rela kok, saya ikhlas kok- tetapi tidaklah semudah dalam aplikasi perbuatan kita sehari-hari. Karena ikhlas adalah amalan hati. Karena ikhlas tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kita hanya dapat melihat dari tanda-tandanya. Itupun tidak pasti. Inilah (mungkin) sebagian makna dari keikhlasaN.

Ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak mendapat pujian dari orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak diekspos oleh media massa/elektronik, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata mendapat tanggapan yang negatif oleh orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak dicatat oleh sejarah, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata merugikan diri kita sendiri secara lahiriah, disitulah makna keikhlasan; dan seterusnya.

Ada ataupun tidak ada orang lain kita tetap melakukan kebaikan; dicatat ataupun tidak dicatat oleh sejarah kita tetap melakukan kebaikan; diekspos ataupun tidak oleh media massa/elektronik kita tetap melakukan kebaikan; mendapat pujian ataupun tidak kita tetap melakukan kebaikan; mendapat tanggapan positif ataupun negatif kita tetap melakukan kebaikan; dan seterusnya.

Sehingga dalam Al Qur'an Surat 38:83 disebutkan salah satu kejujuran dari iblis/syetan bahwa dia tidak dapat menggoda orang-orang yang ikhlas.

Sumber: Grup FB Istana Sorgaku-51

Cerita Penuh Hikmah | Kisah Umair bin Wahab


Perang Badar dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin. Rasa syukur pun selalu mereka panjatkan ke hadirat Allah SWT. Sebaliknya, kekalahan yang diterima kaum musyrikin Quraisy benar-benar membuat mereka makin geram.

Umair bin Wahab dan Shafwan bin Umayyah mengungkapkan kekesalan mereka atas kemenangan umat Islam. Umair berkata kepada Shafwan, "Ah, seandainya aku tidak sedang dililit utang dan keluargaku bisa kutinggalkan saat kesulitan sekarang, aku akan mencari Muhammad dan membunuhnya!"

Mendengar perkataan Umair tersebut, Shafwan menyambut ide Umair dan berkata, "Baiklah, jika kau berhasil membunuh Muhammad dan menyiksanya dengan keji, aku berjanji akan memberimu 100 ekor unta. Dengannya kamu bisa melunasi semua utang keluargamu, begitu pula keluargamu akan aku jadikan bagian dari keluargaku!"

Tawaran yang menggiurkan. Tanpa pikir panjang, Umair langsung menerima tawaran Shafwan dengan senang hati.

"Tapi ingat! Ini adalah rahasia kita berdua. Jangan sampai kauceritakan kepada yang lain!" pesan Shafwan kepada Umair.

Umair pun segera berangkat ke Medinah untuk melaksanakan rencana kejinya tersebut. Akan tetapi, malang baginya, di tengah perjalanan ia bertemu Umar bin Khaththab, sahabat Rasulullah saw yang sangat ditakuti kaum Quraisy karena keberanian dan pukulannya yang menyakitkan. Rasa takut menyergap Umair, apalagi ketika Umar menggiringnya untuk menghadap Rasulullah saw.

Interogasi terhadap Umair atas maksud kedatangannya ke Medinah dimulai di hadapan Rasulullah saw. Beliau bertanya, "Apa maksud kedatanganmu ke sini?"

Umair tidak mungkin menjawab dengan jujur niatnya untuk membunuh pemimpin umat Islam itu sendiri. Ia berkilah, "Sungguh kedatanganku ke sini untuk menebus putraku yang telah kalian tawan."

Rasulullah saw sebenarnya sudah mengetahui bahwa Umair berbohong. Beliau mendapat petunjuk dari Allah SWT. Berkali-kali beliau bertanya kepada Umair, berkali-kali pula ia terus berbohong.

Akhirnya, Rasulullah saw mengakhiri kebohongan Umair dengan berkata, "Aku tahu engkau telah bersekongkol dengan Shafwan untuk membunuhku. Dengan melakukannya, Shafwan akan memberikanmu 100 ekor unta untuk melunasi seluruh utang keluargamu dan menjadikan keluargamu bagian dari keluarganya!"

Umair tersentak kaget mengetahui Rasulullah saw bisa membongkar niat busuknya. Dia sangat heran, "Benar-benar tidak habis pikir, bagaimana Rasulullah bisa mengetahui rencana busukku, padahal tidak ada orang lain yang mendengarkan, hanya aku dan Shafwan. Lagi pula percakapan itu terjadi di Mekah, jauh dari Medinah tempat Rasulullah saw berada?"

Kebenaran berita yang disampaikan Rasulullah saw membuat Umair yakin bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah. Ia pun mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai ketundukannya pada Islam. Rasulullah saw menyambutnya dengan baik.

Tidak ada prasangka atau dendam sama sekali kepada Umair. Bahkan, beliau menyuruh para sahabat untuk mengajari Al-lslam kepada Umair, sampai ia memahaminya dengan baik. Ditambah lagi, semua tawanan yang diminta oleh Umair, beliau bebaskan tanpa keberatan sama sekali.

Waktu pun berlalu. Saat dirasa ilmu yang dimiliki Umair sudah cukup, Rasulullah saw mengizinkannya untuk kembali ke Mekah. Di sana ia menyiarkan Islam dan hasilnya hampir seluruh masyarakat Mekah masuk Islam berkat dakwahnya.

Sumber: Grup FB majelisrasulullah@yahoogroups.com

Kisah Umair bin Wahab


Perang Badar dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin. Rasa syukur pun selalu mereka panjatkan ke hadirat Allah SWT. Sebaliknya, kekalahan yang diterima kaum musyrikin Quraisy benar-benar membuat mereka makin geram.

Umair bin Wahab dan Shafwan bin Umayyah mengungkapkan kekesalan mereka atas kemenangan umat Islam. Umair berkata kepada Shafwan, "Ah, seandainya aku tidak sedang dililit utang dan keluargaku bisa kutinggalkan saat kesulitan sekarang, aku akan mencari Muhammad dan membunuhnya!"

Mendengar perkataan Umair tersebut, Shafwan menyambut ide Umair dan berkata, "Baiklah, jika kau berhasil membunuh Muhammad dan menyiksanya dengan keji, aku berjanji akan memberimu 100 ekor unta. Dengannya kamu bisa melunasi semua utang keluargamu, begitu pula keluargamu akan aku jadikan bagian dari keluargaku!"

Tawaran yang menggiurkan. Tanpa pikir panjang, Umair langsung menerima tawaran Shafwan dengan senang hati.

"Tapi ingat! Ini adalah rahasia kita berdua. Jangan sampai kauceritakan kepada yang lain!" pesan Shafwan kepada Umair.

Umair pun segera berangkat ke Medinah untuk melaksanakan rencana kejinya tersebut. Akan tetapi, malang baginya, di tengah perjalanan ia bertemu Umar bin Khaththab, sahabat Rasulullah saw yang sangat ditakuti kaum Quraisy karena keberanian dan pukulannya yang menyakitkan. Rasa takut menyergap Umair, apalagi ketika Umar menggiringnya untuk menghadap Rasulullah saw.

Interogasi terhadap Umair atas maksud kedatangannya ke Medinah dimulai di hadapan Rasulullah saw. Beliau bertanya, "Apa maksud kedatanganmu ke sini?"

Umair tidak mungkin menjawab dengan jujur niatnya untuk membunuh pemimpin umat Islam itu sendiri. Ia berkilah, "Sungguh kedatanganku ke sini untuk menebus putraku yang telah kalian tawan."

Rasulullah saw sebenarnya sudah mengetahui bahwa Umair berbohong. Beliau mendapat petunjuk dari Allah SWT. Berkali-kali beliau bertanya kepada Umair, berkali-kali pula ia terus berbohong.

Akhirnya, Rasulullah saw mengakhiri kebohongan Umair dengan berkata, "Aku tahu engkau telah bersekongkol dengan Shafwan untuk membunuhku. Dengan melakukannya, Shafwan akan memberikanmu 100 ekor unta untuk melunasi seluruh utang keluargamu dan menjadikan keluargamu bagian dari keluarganya!"

Umair tersentak kaget mengetahui Rasulullah saw bisa membongkar niat busuknya. Dia sangat heran, "Benar-benar tidak habis pikir, bagaimana Rasulullah bisa mengetahui rencana busukku, padahal tidak ada orang lain yang mendengarkan, hanya aku dan Shafwan. Lagi pula percakapan itu terjadi di Mekah, jauh dari Medinah tempat Rasulullah saw berada?"

Kebenaran berita yang disampaikan Rasulullah saw membuat Umair yakin bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah. Ia pun mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai ketundukannya pada Islam. Rasulullah saw menyambutnya dengan baik.

Tidak ada prasangka atau dendam sama sekali kepada Umair. Bahkan, beliau menyuruh para sahabat untuk mengajari Al-lslam kepada Umair, sampai ia memahaminya dengan baik. Ditambah lagi, semua tawanan yang diminta oleh Umair, beliau bebaskan tanpa keberatan sama sekali.

Waktu pun berlalu. Saat dirasa ilmu yang dimiliki Umair sudah cukup, Rasulullah saw mengizinkannya untuk kembali ke Mekah. Di sana ia menyiarkan Islam dan hasilnya hampir seluruh masyarakat Mekah masuk Islam berkat dakwahnya.

Sumber: Grup FB majelisrasulullah@yahoogroups.com

Cerita Penuh Hikmah | KUNCI SURGA


Sesungguhnya kemelaratan, kelaparan, dan segala macam bentuk kesulitan dan ujian lainnya tidaklah punya arti apa-apa dibandingkan ketika kita sukses meraih KUNCI SORGA lalu kita melangkah menuju PINTUNYA dan……. cekreeeck, terbukalah Pintu segala kenikmatan yang abadi selamanya.

------------

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar.

Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun."Fatimah menyahut dengan senyum manisnya, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Tapi Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.

Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama'ah. Sepulang dari sholat, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?"

Áli menjawab heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?''

Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya."

Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.

Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.

Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya untuk Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.

Ketika Ali pulang, Fatimahpun keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, dan berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita."

Subhaanallah !

Sahabat, kapasitas kita mungkin belum mampu seperti Sahabat Ali bin Abi Thalib atau Sahabat Rosulullah lainnya yang memandang harta dan kekayaan hanya sebagai SARANA INVESTASI untuk mendapatkan KUNCI SORGA. Sedangkan kita masih selalu berfikir dan mungkin terus berusaha bagaimana memiliki investasi untuk mendapatkan KUNCI RUMAH, KUNCI MOBIL atau Kunci-Kunci yang lain.

Namun betapa pentingnya Kunci Rumah atau Kunci Mobil dalam kehidupan kita saat ini, janganlah kita lupa untuk berusaha mendapatkan KUNCI SORGA dengan selalu menyishkan Investasi dari yang tersisa yang ada ditangan kita, karena Allah Yang Maha Penyayang tidak pernah memandang sebelah mata atas kecilnya investasi kita jika kita dasari dengan totalitas KEIKHLASAN.

Sumber: Grup FB Istana Sorgaku-51

Serba-serbi | Beberapa Hadist Terkait Idul Qurban


Menyembelih Qurban Bila Mampu

Sahabat Aisyah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Tidak ada suatu amal yang dilakukan seseorang pada hari raya korban yang lebih dicintai Allah kecuali menyembelih binatang korban. Sebab binatang kurban itu pada hari kiamat akan datang dalam bentuk binatang yang sangat sempuma. Dan darah korban mengalir di tempat tertentu di sisi Allah sebelum darah itu mengalir ke tanah. Karena itu, pilihlah binatang korban yang bagus." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, yang menurutnya termasuk hadis hasan gharib. Sedang menurut Imam Hakim, termasuk hadis shahih).

-------------------------------------------------------------------------------------

Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Barangsiapa mempunyai rizki yang banyak hingga kuasa untuk menyembelih korban, sedangkan dia tidak menyembelihnya, maka janganlah dia hadir ke mushallaku." (HR. Hakim sebagai hadis marfu').

-------------------------------------------------------------------------------------

Sahabat Anas bin Malik ra telah berkata: "Rasulullah saw berkorban dengan menyembelih dua ekor kambing besar, dan aku pun menyembelih dua ekor kambing besar pula." (HR. Bukhari).

-------------------------------------------------------------------------------------

Sahabat Barra' ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw berkhutbah, seraya bersabda: "Pertama kali yang aku lakukan pada hari ini adalah melaksanakan shalat (hari raya Adha) kemudian pulang, lalu menyembelih korban. Barangsiapa melakukan hal sebagaimana yang aku lakukan, maka berarti dia telah mengikuti sunnahku. Dan barangsiapa me­nyembelih korban sebelum melakukan shalat 'led, maka binatang sembelihan itu termasuk daging biasa (tidak termasuk korban)." Lalu Abu Burdah berkata: "Ya Rasulullah, aku menyembelih korban sebelum shalat 'led, sedang aku masih. memiliki anak kambing kecil yang belum sampai umur untuk korban tetapi lebih baik daripada yang sudah sampai umur." Maka Rasulullah kemudian bersabda: "Sembelihlah kambingmu yang belum sampai umur itu sebagai ganti yang sudah sampai umur. Dan hal itu tidak boleh dilakukan oleh seseorang sesudahmu." (HR. Bukhari).

SUmber: Grup FB Belajar Mencintai Rasulullah SAW dan Sunnahnya.

Cerita Penuh Hikmah | Cinta Ibu


di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi

Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung
pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah

Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.

Dari Grup majelisrasulullah
Oleh: Fery Ananda

Sebuah Pengabdian


Lelaki itu sudah mengabdi pada ibunya sampai tuntas. Ia menggendong ibunya yang lumpuh. Memandikan dan mensucikannya dari semua hadatsnya. Ikhlas penuh ia melakukannya. Itu balas budi dari seorang anak yang menyadari bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua diturunkan Allah persis setelah perintah tauhid.

Tapi entah karena dorongan apa ia kemudian bertanya pada Umar bin Khatab: “Apakah pengabdianku sudah cukup untuk membalas budi ibuku?” lalu Umar pun menjawab: “tidak! Tidak cukup! Karena kamu melakukannya sembari menunggu kematiannya, sementara ibu merawatmu sembari mengharap kehidupanmu”.

Tidak! Tidak! Tidak!
Tidak ada budi yang dapat membalas cinta seorang ibu. Apalagi mengimbanginya. Sebab cinta ibu mengalir dari darah dan ruh. Anak adalah buah cinta dua hati. Tapi ia tidak dititip dalam dua rahim. Ia dititip dalam rahim sang ibu selama sembilan bulan: disana sang hidup bergeliat dalam sunyi sembari menyedot saripati sang ibu. Ia lalu keluar diantara darah: inilah ruh baru yang dititip dari ruh yang lain.

Itu sebabnya cinta ibu merupakan cinta misi. Tapi dengan ciri lain yang membedakannya dari jenis cinta misi lainnya, darah! Ya, darah! Anak adalah metamorfosis dari darah dan daging sang ibu, yang lahir dari sebuah kesepakatan. Cinta ini adalah campuran darah dan ruh. Ketika seorang ibu menatap anaknya yang sedang tertidur lelap, ia akan berkata di akar hatinya: itu darahnya, itu ruhnya! Tapi ketika ia memandang anaknya sedang merangkak dan belajar berjalan, ia akan berkata didasar jiwanya: itu hidupnya, itu harapannya, itu masa depannya! Itu silsilah yang menyambung kehadirannya sebagai peserta alam raya.

Itu kelezatan jiwa yang tercipta dari hubyngan darah. Tapi diatas kelezatan jiwa itu ada kelezatan ruhani. Itu karena kesadarannya bahwa anak adalah amanat langit yang harus di pertanggungjawabkan di akhirat. Kalau anak merupakan isyarat kehadirannya dimuka bumi, maka ia juga penentu masa depannya di akhiat. Dari situ ia menemukan semangat penumbuhan tanpa batas: anak memberinya kebanggaan eksistensial, juga sebuah pertanggungjawaban dan sepucuk harapan tentang tempat yang lebih terhormat disurga berkat doa-doa sang anak.

Dalam semua perasaan itu sang ibu tidak sendiri. Sang ayah juga berserikat bersamanya. Sebab anak itu bukti kesepakatan jiwa mereka. Mungkin karena kesadaran tentang sisi dalam jiwa orang tua itu, DR. Mustafa Sibai menulis persembahan kecil dihalaman depan buku monemetalnya “Kedudukan Sunnah Dalam Syariat Islam”. Buku ini, kata Sabai, kupersembahkan pada ruh ayahandaku yang senantiasa melantunkan doa-doanya? “Ya Allah, jadikanlah anakku ini sebagai sumber kebaikanku di akhirat kelak”.

Doa sang ibu dan ayah selamanya merupakan potongan-potongan jiwanya! Karena itu ia selamnya terkabul!

Dari: Penyesalam (Grup Facebook)
Oleh Fery Ananda

Kisah Sang Pendosa


Allah Swt berfirman :'Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.' (QS An-Nisa:111)

Dikisahkan suatu ketika bertobatlsh seorang pendosa dengan perubahan pada dirinya yang mulai selalu beribadah siang dan malam bahkan tak lepas pula tahajjudnya setiap malam,setelah beberapa lama berlangsung terdengarlah kabar oleh sahabatnya bahwa ia sakit kemudian datanglah sahabatnya menjengut si pendosa di rumahnya.

Setelah itu sahabatnya mendapatinya sedang terbaring diruang tengah rumahnya,mukanya terlihat hitam,matanya belalakan dan bibirnya kaku.Sampai sahabt tsb merasa ngeri melihatnya kemudian membimbingnya dengan kalimat 'Laa ilaha ilallah' seketika itu mata si pendosa menatap merah ke arah sahabatnya kemudian ia pingsan tak sadarkan diri.

Saat siuman kembali sahabatnya yang sholeh ini menagnjurkan si pendosa dengan kalimat 'Laa ilaha ilallah' hingga dua kali,si pendosa pun lirih berkata 'wahai sahabatku,kalimat itu telah terhalang terucapkan oleh ku'. Mendengar itu,spontan sahabatnya berkata 'Laa haula wala quwwata ila billah_hil aliyyil adzim' seraya bertanya wahai sahabatku dimana puasa,sholat,tahajjud dan ibadah malam mu?'. Ia pun menjawab 'semua itu palsu belaka,ku kerjakan bukan karena Allah Swt tapi hanya untuk mengelabui manusia'. Ia melanjutkan 'Namun saat aku sendiri,ku tutup pintu ku tarik tirai lalu ku nikmati minuman yang memabukkan dan kutunjukan segala kemaksiatan dihadapan Tuhanku,saya melakukan hal tsb sangat lama.Hingga suatu ketika aku jatuh sakit yang berbahaya,namun ku tak putus asa ku tahu Allah Swt Maha baik,mnerima doa hambaNya.. lalu ku minta kepada putri ku mengambil alQur'an lalu ku mohon padaNya 'Ya Allah,demi kebenaran alQur'an yang agung ini,berikanlah kesembuhan pada ku dan aku tak kan berbuat dosa lagi selamanya'. Dia Swt pun memberi kesembuhan.

Namun dasar si pendosa setelah sembuh,kembali ia bermaksiat,mabuk dan menerjakan dosa2 lainnya.Tak berapa lama kembali ia sakit,kali ini lebih parah bahkan hampir saja merenggut nyawanya,namun seperti biasa ia berdoa dengan alQur'an menjadi wasilahnya seraya mengucap 'Ya Allah,demi kehormatan apa yang ada di dalam alQur'an yang mulia ini,berupa kalam-Mu,aku meminta Engkau memberi kesembuhan padaku'. Allah Swt pun saat itu juga menyembuhkan sakit si pendosa

Tidak beda dengan sebelumnya,ia pun kembali pada kebiasaannya bermaksiat pada Allah Swt. Tidak lama kemudian dia pun sakit seperti yang disaksikan sahabatnya saat ini dan seperti biasa ia meminta kepada anggota keluarganya tuk mengambilkan alQur'an namun apa yang disaksikannya......... Mushaff Mulia itu tak ada tulisannya sedikitpun tuk dibaca,ia pun sadar bahwa Allah Swt marah padanya namun ia tak putus asa,diangkatnya kesua tangannya tinggi2 berdoa 'Ya Allah,demi kehormatan alQur'an ini,berikanlah kesembuhan padaku. Wahai dzat penggenggam langit dan bumi.' Tiba-tiba terdengarlah suara tanpa jirim (hatif/wujud) yang berbentuk syair :

Engkau bertaubat ketika sakit
dan kembali kepada dosa di waktu sehat
Sering sekali kesusahanmu
berkali-kali kamu dijauhkan
dari petaka yang mrnimpamu

Apakahkamu tidak khawatir
kematian datang menemuimu
Padahal dirimu dalam dosa
yang terus kamu lupakan

Sahabat itu pun bersaksi demi Allah,tidak saya keluar dari rumah si pendosa setelah menjenguknya,melainkan hatiku dan mata ku mendapat banyak pelajaran. Belum lagi sahabat itu sampai dipintu rumah si pendosa,tiba-tiba ia mendengar suara tangisan karena si pendosa itu meninggal dunia.

Firman Allah Swt :'...Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.' (QS Al Ahzab:5)

Dari: majelisrasulullah
Oleh: Bang Ahmad

Cerita Penuh Hikmah | Keadilan Allah


Allah Swt berfirman : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS An Nisa:58)


Dalam munajatnya Nabi Musa As berdoa 'Wahai Allah,tunjukan keadilanMu pada ku!' Allah Swt berfirman 'jika Aku menampakan keadilanKu,engkau tidak akan sabar dan akan tergesa-gesa menyalahkanKu' 'dengan taufiqMu'kata Musa As,'aku akan bersabar menerima dan menyaksikan keadilanMu'. FirmanNya 'Pergilah kamu ke mata air anu! Bersembunyilah kamu di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi'.

Berangkatlah Musa As ke suatu bukit menuju mata air dan ia pun bersembunyi.Tak lama kemudian datanglah seseorang dengan menunggang kuda dengan membawa kantung uang yang penuh berisi yang diletakkan dekat mata air lalu berwudhu dan sholat kemudian pergi tanpa sadar kantung uangnya tertinggal.

Beberapa menit berselang,datang seorang pemuda tanggung hendak meminum air lalu mencuci muka dan mendapati kantong uang lalu mengambilnya dan pergi.

Sementara Nabi Musa As masih dalam sembunyi,datang orang ketiga yaitu seorang tua yang buta lalu mengisi air,minum,berwudhu dan sholat. Selesai sholat,datanglah penunggang kuda yang kantong uangnya tertinggal kemudian langsung menuduh kakek buta tsb.

Terjadi perdebadan sengit, si Penunggang kuda menghardik 'Hai,kakek tua kau mengambil kantong uang ku yang tertinggal disini?'. kakek tua berdalih 'Bagaimana mungkin aku mengambilnya melihat saja aku tidak ..!' si penunggang kuda gusar dan berkata'kamu jangan berdusta! sebab tidak ada orang lain disini selain kamu'. si kakek berkata 'Betul,saya berada sendiri disini tapi kamu kan tau,mata ku buta,bagaimana aku mengambilnya..?'. si penunggang kuda berkata keras 'mengambil kantong uang itu,tidak harus dengan mata,dungu! tetapi dengan tangan walaupun mata mu tidak melotot,tanganmu tetap dapat digunakan'.

Akhirnya kakek buta dibunuh oleh penunggang kuda,setelah itu di geledah untuk menemukan kantong uangnya tetapi tidak ditemukan kemudian ia pergi meninggalkan mayat kakek buta.

Melihat kejadian itu semua,Nabi Musa di tempat sembunyinya makin gusar dan tidak sabar lalu berkata 'Ya Tuhan,sungguh aku tidak sabar melihat kejadian itu namun aku yakin Engkau sangat ADIL ,kenapa kejadian mengenaskan itu bisa terjadi..???'.

Tidak lama kemudian Allah Swt mengutus malaikat Jibril menemui Musa As dan mengabarkan 'Allah Swt memerintahkan ku menyampaikan penjelasanNya kepadamu, Dia menyebut dirinya Maha Tahu hal gaib yang tidak kau ketahui.Dia Swt menyebutkan bahwa anak yang mengambil kantong uang itu adalah mengambil haq nya. Dulu,ayahnya bekerja dengan si penunggang kuda lalu di zalimi dengan bayaran yang kurang pantas dan uang yang dikantung itu sejumlah dengan bayaran yang harus diterima ayahnya'. Sedangkan kakek buta itu adalah orang yang membunuh ayah dari si pemuda tanggung tadi sebelum mengalami kebutaan.

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS AlMaidah:8)

Rayuan Iblis


Suatu ketika Nabi Isa berada di atas gunung lalu iblis mendatanginya dan terjadilah percakapan diantara keduanya, tentunya iblis dengan karakter yang menghasut :

Iblis : Bukankah engkau mengatakan bahwa jika Allah menghendaki kematian pada seorang manusia pasti hal itu akan terjadi...??

Isa As : Ya,betul sekali..!!

Iblis : Jika Allah tidak menghendaki..?

Isa As : Tidak akan terjadi..!

Iblis : Kalau begitu,coba engkau menjatuhkan diri dari atas gunung ini...! Jika Allah menghendaki kematian mu pasti engkau akan mati namun jika Allah tidak menghendaki pasti engkau selamat.(iblis merayu)

Isa As : Dasar setan keparat,hanya Allah Swt yang dapat menguji hambaNya sedang hambaNya tidak pantas menguji Tuhannya.

Dari: majelisrasulullah

Berkelahi dengan Setan


Disuatu desa yang penduduknya awam,terdapat sebuah pohon yang disembah oleh manusia. seorang laki-laki yang agak sholeh lagi pemberani dengan rasa marah karena Allah Swt .ia hendak mendatangi pohon tersebut dengan maksud ingin menebangnya,ditengah jalan ia di halangi oleh setan yang menyamar sebagai manusia.

Setan : Hai,hendak kemana kamu?
Laki2 : Aku hendak menebang pohon sembahan itu.
Setan : Jika engkau tidak menyembah pohon itu,apa ruginya kau menebangnya?
Laki2 : Aku akan tetap menebangnya..!!
Setan : (merayu) Apakah engkau mau diberi keuntungan?
Laki2 : apa itu ? siapa yang akan memberinya ?
Setan : engkau akan diberi uang dua dinar setiap pagi dibawah bantalmu dan aku yang akan memberinya..!
Laki2 : (Mengerutkan kening sambil berfikir keras) baiklah aku menyetujuinya.

Maka laki2 itupun mengurungkan niatnya dan kembali kerumah.Keesokan paginya ia senang sekali mendapati uang dua dinar dibawah bantalnya,ternyata benar apa yang dikatakan orang itu,fikirnya dalam hati. Pagi hari berikutnya dengan hati yang ceria,ia merogoh bawah bantalnya berharap ada uang disitu tapi ia terkaget2 sambil membolak balikkan bantal ternyata uang tsb tidak ada.

Dengan rasa kecewa bercampur marah membara,dengan pisau besar ditangan, ia bergegas menuju pohon yang disembah manusia itu namun lagi2 setan kembali mencegahnya dengan menyerupai bentuk manusia.

Setan : Hey bung.. hendak kemana kamu?
Laki2 : Aku hendak menebang pohin yang disembah manusia itu.
Setan : Bohong..!! engkau tidak akan menebangnya.
Laki2 : aku akan benar2 menebangnya.

Laki-laki itu bergegas pergi melewati setan yang sudah merasa menang kemudian si setanpun menerjang dan memukulnya dengan keras hingga laki2 itu terpental dan jatuh,hampir saja laki2 itu mati.

Setan dengan lantang berkata 'Tahukah kamu,siapa saya ini? saya adalah setan. Pertama kali engkau datanguntuk menebang pohon itu sambil marah karena Allah sehingga aku tidak dapat menghadang mu maka saya menipu mu dengan dua dinar dan engkau pun tidak jadi menebang pohon itu. Sedangkan sekarang engkau datang untuk menebang pohon itu dengan keadaan marah karena uang dua dinar maka saya datang dan dapat mengalahkan mu.

Dari: majelisrasulullah
Oleh Bang Ahmad

Cerita Penuh Hikmah | Godaan Iman & Turunnya Hidayah..


Firman Allah SWT, “Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah” (QS An Naml 65)

Di suatu kota, tinggallah dua orang bersaudara yang satu ahli ibadah dan yang satu lagi tukang maksiat yang suka pesta pora di lantai dasar rumahnya. Suatu ketika, di ruang bawah sedang diadakan pesta perayaan ulang tahun, sedang di lantai atas si alim sedang khusyu beribadah, setan pun datang menggoda syahwatnya memprovokasi bahwa ia sudah lama menghabiskan waktunya untuk beribadah, alangkah baiknya jika ia menikmati dunia walau sesaat lalu nantinya langsung bertaubat karena Allah Swt Maha Pengampun dan penerima taubat hamba-Nya.Maka tanpa disadari terhasutlah si alim lalu bergegas turun dengan niat ingin bermaksiat walau sesaat.

Sementara si ahli maksiat, di tengah riuhnya pesta merasa jenuh dan berpikir keras bahwa saudaranya yang ahli ibadah, asyik dengan ibadahnya tetapi dia malah berpesta pora. Ia berpikir kelak saudaranya akan enak masuk surga sedang dirinya disiksa dalam neraka. Seketika itu imannya bangkit dan bersumpah dalam hati 'Demi Allah, aku akan tobat dan naik ke atas untuk ikut beribadah bersama saudaraku, aku akan menggunakan sisa umurku untuk beribadah. Semoga Allah SWT memaafkanku'. Maka,ia bergegas naik menemui saudaranya dengan niat tsb.

Dengan bergegas, keduanya bertekad dengan niatnya masing-masing, yang satu ingin turun melampiaskan syahwatnya dan yang satu lagi ingin naik untuk bertaubat dan beribadah. Keduanya menghampiri tangga dngan terburu-buru saking semangatnya.Tiba-tiba sesampainya di tengah tangga keduanya bertabrakan dan jatuh terguling-guling dan keduanya pun meninggal dunia.

Saat dibangkitkan oleh Allah SWT di alam barzakh, si Alim dalam keadaan niat bermaksiat dan si ahli maksiat dibangkitkan dengan niat bertaubat dan beribadah.

Demikianlah kehidupan manusia seolah-olah si alim sejengkal lagi masuk ke dalam surga namun takdir menentukan lain dan si ahli maksiat sudah dekat dengan neraka namun Allah SWT mengangkat derajat keimanannya hingga wafat husnul khatimah.

'Seorang ahli ibadah melakukan amalan2 surga, hingga jarak ia dgn surga tinggal sejengkal, tapi takdir menentukan lain, hingga ia terjerumus ke dlm neraka. Sementara seseorang yg melakukan amalan2 neraka, hingga jarak ia dgn neraka tinggal sejengkal. Tapi takdir menentukan lain, hinnga ia masuk ke dalam surga.' (alHadits Qudsi)

Oleh: Bang Ahmad
Grup Facebook: Majelisrasulullah

Cerita Penuh Hikmah | Sepasang Suami Istri dalam Ujian

Oleh: Fery Ananda

Ia seorang istri baik yang senantiasa melaksanakan setiap kewajibannya terhadap Allah dan suaminya. Wanita itu berusaha untuk tetap menjaga shalat Fardhu diawal waktunya serta menjaga shalat-shalat sunat rawatib dan tak ketinggalan qiyamullailnya. Begitu juga terhadap suaminya, ia mendampinginya dengan penuh rasa cinta dan memberikan kehangatan di rumah tangganya menyambut kedatangan sang suami dengan penuh senyuman dan keceriaan, makanan pun telah telah terhidang di meja makan. Mungkin bisa dikatakan ia adalah wanita shalehah yang didambakan setiap lelaki.

Pernikahannya telah berlangsung beberapa tahun dan dikaruniai seorang gadis mungil yang mereka namai Fatima. Wanita itu mendidik anaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, menjaganya dengan penuh perhatian. Sehingga rumah tangga mereka penuh dengan kebahagian. Karena kenikmatan dunia adalah adanya sakinah mawaddah wa rahmah juga barakah.

Waktu terus mengalir dan ia merasakan bahwa ia telah menjadi wanita yang paling bahagia di dunia karena didampingi suami saleh dan penyayang.Terbersit di hatinya untuk berbagi kebahagiaan ini dengan teman-temannya (Wa amma bini'mati Rabbika fa haddist). Sang istri menceritakan kepada suaminya tentang niat baiknya. Permintaanpun dikabulkan. Maka dipasanglah internet. Disinilah awal malapetaka itu. Semenjak internet itu hadir sang istri perlahan-lahan meninggalkan kewajiban rumah tangganya.. Rumah yang semula selalu bersih dan rapi namun sekarang tak terurus lagi. Suami yang biasanya disambut kedatangannya tak dipedulikan datang dan perginya. Mudah marah, akhirnya Fatima pun ikut menjadi korban dari mala petaka itu. Sang ibu tak lagi mempedulikannya, gadis kecil itu dibiarkan merengek, ia menginginkan sesuatu tapi ibunya sibuk dengan urusannya di depan komputer. Sang suami menyadari hal itu, akan tetapi ia berusaha menyikapinya dengan baik dan bertanya "Kenapa semuanya telah berubah, apa yang terjadi pada dirimu?" . Akan tetapi si istri berusaha mencari-cari alasan untuk menjawabnya namun ia menyadari bahwa jawaban yang ia berikan hanyalah alasan bukan kenyataan.

***
Keceriaan dulu telah memudar, tidak ada lagi kehangatan dan kelembutan yang dulu begitu indah. Ada apa dengan istrinya? pertanyaan itu selalu hadir dalam hati sang suami.
Sementara di belakang semua itu sang istri sibuk berchating ria dengan seorang lelaki gombal penyebab racun dalam rumah tangganya. Namun perempuan itu tidak menyadari bahwa ia telah terjerumus pada jurang kehancuran. Ia terpedaya dengan rayuan lelaki itu. Entah apa yang membuat ia begitu tertarik padanya. Ketampanannya? Padahal suaminya tak kurang tampan darinya. Kekayaannya? Suaminya tak kurang satupun dari laki-laki itu. Perhatian, cinta dan semua yang wanita itu inginkan telah diberikan oleh sang suami. Entahlah, setan memang tidak pernah diam untuk memisahkan ikatan suci suami istri. Na`uzubillah.

Tibalah saat paling mengerikan dalam kehidupan rumah tangga mereka. Ketika suaminya hendak melakukan safar ke luar negri. Alhamdulillah, sang suami cukup bijak menyikapi perubahan yang ada pada istrinya. Dan ia tidak mau meninggalkan istri dan anaknya di rumah mereka. Namun ia titipkan istrinya di rumah orang tua wanita itu. Berangkatlah sang suami dalam keadaan gamang dan penuh kecemasan. Akan tetapi ia menyerahkan semua urusannya pada Allah. Allah akan menjaga keluarganya. Dan ia yakin itu. Bismillah.

Sementara sang istri masih terngiang ditelinganya rayuan si gombal dan ia berusaha mencari-cari kesempatan untuk bisa berkomunikasi dengannya dan melakukan pertemuan empat mata. Wanita itu meminta izin pada ibunya untuk keluar sebentar dan menitipkan anaknya pada si ibu. Perlahan ia meninggalkan rumah dan pergi. perasaan cemas dan takut menghantuinya karena baru pertama kali ini ia keluar sendirian semenjak pernikahannya. Ia terus melihat ke handphone yang ada dalam genggamannya. Gemetar. Perlahan ia mulai memainkan jemarinya dan memencet sebuah nomor rahasia yang ia sembunyikan selama ini. Panggilanpun terhubung.
"Hallooo..." terdengar jawaban dari seberang.
"Hallo," wanita itu dengan pelan menyahut nya, terjadilah komusi antara mereka dan akhirnya lelaki itu datang menemuinya.
wanita itu berdiri ketakutan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti mengahampirinya dan kaca mobilpun perlahan terbuka. Ia terpana dengan kedatangan lelaki itu dan tanpa disadarinya kakinya melangkah memasuki mobilnya. Ia diam dan lelaki itu tertawa. Kemudian pertanyaan singkat keluar dari bibir si wanita "Saya mau di ajak kemana?" Lelaki itu bukan menjawab tapi tertawa "Miswar" uangkapnya mengakhiri tertawanya. Tiba-tiba laki-laki itu membuka cadar sang wanita "Wah kamu cantik" Pujinya. Perasaan takut, bersalah dan berdosa berkecamuk dalam hati sang wanita. Tiba-tiba ia menyadari kalau ia telah terperangkap. Ia menangis mengingat semua kesalahannya. Ia rindu dengan kehadiran suaminya. Ia rindu dengan senyuman anaknya. Ia rindu pada semua kehangatan, keceriaan dan kebahagiaan yang telah ia tinggalkan selama ini. Ia terus menangis dan menangis menyesali semua kesalahannya. Sementara sang buaya gombal itu makin tertawa lepas dan akhirnya sampailah mereka di luar kota dekat perkebunan masyarakat.
* * *
Mobil berhenti dan mereka telah disambut oleh algojo-algojo teman lelaki itu. Setiap tangan dari mereka menyentuhnya dan menarik-narik wanita itu dengan kasar diiringi dengan kata-kata kotor serta caci maki. Ia menangis dan berteriak, akan tetapi tak seorang pun yang mendengarnya. Ia mengadu dan menjerit dalam hati "Ya Allah, ampuni hambamu ini dan berilah kesempatan sekali lagi untuk kembali, tolonglah hamba ya Allah" Ia pingsan.
* * *
Lelaki itu mengantarkan wanita tersebut ke tempat semula ia bertemu. Orang-orang mengerumuninya dan menghubungi alamat yang ada pada wanita tersebut. Semenjak kejadian itu ia koma dan di rawat di rumah sakit. Akhirnya sang suami pulang dari safarnya dan mendapati istrinya hampir separoh gila karena kejadian yang menimpanya.. Wanita itu diam dan air mata terus mengalir. Sang suami menghampirinya dan memeluknya dengan isakan tangis. Ia telah mendengar semua kejadian yang di alami istrinya. Namun ia bijak dan bersabar menerima semua musibah yang telah terjadi. Ia terus merawat sang istri sampai akhirnya sang istri sembuh. Setelah sembuh sang istri meminta pada suaminya agar menceraikannya. Karena ia telah mengkhianati cinta suci antara mereka. Dan ia telah menerima akibat dar perbuatannya. Ia mengungkapkan bahwa ia tidaklah pantas untuk lelaki baik seperti suaminya. Namun sekali lagi, ia suami yang bijak. Perceraian itu tidak akan terlontar dari mulutnya. Biarlah semua itu terjadi dan ia ambil pelajaran dari kejadian itu. Semoga Allah membalasi setiap musibah yang menimpa dengan balasan yang baik. Karena Allah Maha Pengampun Dan Maha Penerima Taubat.
* **
Semangat baru tumbuh dalam wanita itu untuk memulai lagi kehidupan baru yang lebih indah. Kejadian itu cukup menjadi pelajaran baginya. Dan bagi kita semua terutama bagi wanita janganlah terpedaya dengan tipuan dan rayuan gombal sang lelaki, karena itu akan menjerumuskan pada kehancuran. Jika memang ia menginginkan dirimu maka menikahlah. Namun kalau hanya sekedar teman untuk bercerita dan bercanda hindarilah. Mungkin saat itu kita belum merasakannya namun akhirnya...Allah telah mengatur untuk menjalin hubungan laki-laki dan perempuan yang baik dan benar dalam syariatnya. Tetapi kebanyakan kita tidak menghiraukannya. SYahwat dan setan selalu berusaha membawa kita pada kesesatan.
Bagi para suami, jagalah istri-istri anda dengan baik karena perasaan wanita itu lemah. Ia akan sangat mudah tergoda oleh rayuan dan tipuan yang ada. Seshalehah apapun namun hatinya tetap lemah, kesalehan itu akan hilang jika ia tergoda. Jagalah istri-istri anda dari pandangan lelaki lain. Suruhlah ia berhijab dengan benar agar ia lebih terjaga. Relakah anda jika istri anda berselingkuh?
Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan- Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan pa yang diperintahkan. "

Dicopy dari pesan grup Hamba Yang Bertaubat II

KISAH SEORANG ISTRI


Fery Ananda 05 April
Ia seorang istri baik yang senantiasa melaksanakan setiap kewajibannya terhadap Allah dan suaminya. Wanita itu berusaha untuk tetap menjaga shalat Fardhu diawal waktunya serta menjaga shalat-shalat sunat rawatib dan tak ketinggalan qiyamullailnya. Begitu juga terhadap suaminya, ia mendampinginya dengan penuh rasa cinta dan memberikan kehangatan di rumah tangganya menyambut kedatangan sang suami dengan penuh senyuman dan keceriaan, makanan pun telah telah terhidang di meja makan. Mungkin bisa dikatakan ia adalah wanita shalehah yang didambakan setiap lelaki.

Pernikahannya telah berlangsung beberapa tahun dan dikaruniai seorang gadis mungil yang mereka namai Fatima. Wanita itu mendidik anaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, menjaganya dengan penuh perhatian. Sehingga rumah tangga mereka penuh dengan kebahagian. Karena kenikmatan dunia adalah adanya sakinah mawaddah wa rahmah juga barakah.

Waktu terus mengalir dan ia merasakan bahwa ia telah menjadi wanita yang paling bahagia di dunia karena didampingi suami saleh dan penyayang.Terbersit di hatinya untuk berbagi kebahagiaan ini dengan teman-temannya (Wa amma bini'mati Rabbika fa haddist). Sang istri menceritakan kepada suaminya tentang niat baiknya. Permintaanpun dikabulkan. Maka dipasanglah internet. Disinilah awal malapetaka itu. Semenjak internet itu hadir sang istri perlahan-lahan meninggalkan kewajiban rumah tangganya.. Rumah yang semula selalu bersih dan rapi namun sekarang tak terurus lagi. Suami yang biasanya disambut kedatangannya tak dipedulikan datang dan perginya. Mudah marah, akhirnya Fatima pun ikut menjadi korban dari mala petaka itu. Sang ibu tak lagi mempedulikannya, gadis kecil itu dibiarkan merengek, ia menginginkan sesuatu tapi ibunya sibuk dengan urusannya di depan komputer. Sang suami menyadari hal itu, akan tetapi ia berusaha menyikapinya dengan baik dan bertanya "Kenapa semuanya telah berubah, apa yang terjadi pada dirimu?" . Akan tetapi si istri berusaha mencari-cari alasan untuk menjawabnya namun ia menyadari bahwa jawaban yang ia berikan hanyalah alasan bukan kenyataan.

***
Keceriaan dulu telah memudar, tidak ada lagi kehangatan dan kelembutan yang dulu begitu indah. Ada apa dengan istrinya? pertanyaan itu selalu hadir dalam hati sang suami.
Sementara di belakang semua itu sang istri sibuk berchating ria dengan seorang lelaki gombal penyebab racun dalam rumah tangganya. Namun perempuan itu tidak menyadari bahwa ia telah terjerumus pada jurang kehancuran. Ia terpedaya dengan rayuan lelaki itu. Entah apa yang membuat ia begitu tertarik padanya. Ketampanannya? Padahal suaminya tak kurang tampan darinya. Kekayaannya? Suaminya tak kurang satupun dari laki-laki itu. Perhatian, cinta dan semua yang wanita itu inginkan telah diberikan oleh sang suami. Entahlah, setan memang tidak pernah diam untuk memisahkan ikatan suci suami istri. Na`uzubillah.

Tibalah saat paling mengerikan dalam kehidupan rumah tangga mereka. Ketika suaminya hendak melakukan safar ke luar negri. Alhamdulillah, sang suami cukup bijak menyikapi perubahan yang ada pada istrinya. Dan ia tidak mau meninggalkan istri dan anaknya di rumah mereka. Namun ia titipkan istrinya di rumah orang tua wanita itu. Berangkatlah sang suami dalam keadaan gamang dan penuh kecemasan. Akan tetapi ia menyerahkan semua urusannya pada Allah. Allah akan menjaga keluarganya. Dan ia yakin itu. Bismillah.

Sementara sang istri masih terngiang ditelinganya rayuan si gombal dan ia berusaha mencari-cari kesempatan untuk bisa berkomunikasi dengannya dan melakukan pertemuan empat mata. Wanita itu meminta izin pada ibunya untuk keluar sebentar dan menitipkan anaknya pada si ibu. Perlahan ia meninggalkan rumah dan pergi. perasaan cemas dan takut menghantuinya karena baru pertama kali ini ia keluar sendirian semenjak pernikahannya. Ia terus melihat ke handphone yang ada dalam genggamannya. Gemetar. Perlahan ia mulai memainkan jemarinya dan memencet sebuah nomor rahasia yang ia sembunyikan selama ini. Panggilanpun terhubung.
"Hallooo..." terdengar jawaban dari seberang.
"Hallo," wanita itu dengan pelan menyahut nya, terjadilah komusi antara mereka dan akhirnya lelaki itu datang menemuinya.
wanita itu berdiri ketakutan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti mengahampirinya dan kaca mobilpun perlahan terbuka. Ia terpana dengan kedatangan lelaki itu dan tanpa disadarinya kakinya melangkah memasuki mobilnya. Ia diam dan lelaki itu tertawa. Kemudian pertanyaan singkat keluar dari bibir si wanita "Saya mau di ajak kemana?" Lelaki itu bukan menjawab tapi tertawa "Miswar" uangkapnya mengakhiri tertawanya. Tiba-tiba laki-laki itu membuka cadar sang wanita "Wah kamu cantik" Pujinya. Perasaan takut, bersalah dan berdosa berkecamuk dalam hati sang wanita. Tiba-tiba ia menyadari kalau ia telah terperangkap. Ia menangis mengingat semua kesalahannya. Ia rindu dengan kehadiran suaminya. Ia rindu dengan senyuman anaknya. Ia rindu pada semua kehangatan, keceriaan dan kebahagiaan yang telah ia tinggalkan selama ini. Ia terus menangis dan menangis menyesali semua kesalahannya. Sementara sang buaya gombal itu makin tertawa lepas dan akhirnya sampailah mereka di luar kota dekat perkebunan masyarakat.
* * *
Mobil berhenti dan mereka telah disambut oleh algojo-algojo teman lelaki itu. Setiap tangan dari mereka menyentuhnya dan menarik-narik wanita itu dengan kasar di iringi dengan kata-kata kotor serta caci maki. Ia menangis dan berteriak, akan tetapi tak seorang pun yang mendengarnya. Ia mengadu dan menjerit dalam hati "Ya Allah, ampuni hambamu ini dan berilah kesempatan sekali lagi untuk kembali, tolonglah hamba ya Allah" Ia pingsan.
* * *
Lelaki itu mengantarkan wanita tersebut ke tempat semula ia bertemu. Orang-orang mengerumuninya dan menghubungi alamat yang ada pada wanita tersebut. Semenjak kejadian itu ia koma dan di rawat di rumah sakit. Akhirnya sang suami pulang dari safarnya dan mendapati istrinya hampir separoh gila karena kejadian yang menimpanya.. Wanita itu diam dan air mata terus mengalir. Sang suami menghampirinya dan memeluknya dengan isakan tangis. Ia telah mendengar semua kejadian yang di alami istrinya. Namun ia bijak dan bersabar menerima semua musibah yang telah terjadi. Ia terus merawat sang istri sampai akhirnya sang istri sembuh. Setelah sembuh sang istri meminta pada suaminya agar menceraikannya. Karena ia telah mengkhianati cinta suci antara mereka. Dan ia telah menerima akibat dar perbuatannya. Ia mengungkapkan bahwa ia tidaklah pantas untuk lelaki baik seperti suaminya. Namun sekali lagi, ia suami yang bijak. Perceraian itu tidak akan terlontar dari mulutnya. Biarlah semua itu terjadi dan ia Ambil pelajaran dari kejadian itu. Semoga Allah membalasi setiap musibah yang menimpa dengan balasan yang baik. Karena Allah Maha Pengampun Dan Maha Penerima Taubat.
* **
Semangat baru tumbuh dalam wanita itu untuk memulai lagi kehidupan baru yang lebih indah. Kejadian itu cukup menjadi pelajaran baginya. Dan bagi kita semua terutama bagi wanita janganlah terpedaya dengan tipuan dan rayuan gombal sang lelaki, kerna itu akan menjerumuskan pada kehancuran. Jika memang ia menginginkan dirimu maka menikahlah. Namun kalau hanya sekedar teman untuk bercerita dan bercanda hindarilah. Mungkin saat itu kita belum merasakannya namun akhirnya...Allah telah mengatur untuk menjalin hubungan laki-laki dan perempauan yang baik dan benar dalam syariatnya. Tetapi kebanyakan kita tidak menghiaraukannya. SYahwat dan setan selalu berusaha membawa kita pada kesesatan.
Bagi para suami, jagalah istri-istri anda dengan baik karena perasaan wanita itu lemah. Ia akan sangat mudah tergoda oleh rayuan dan tipuan yang ada. Seshalehah apapun namun hatinya tetap lemah, kesalehan itu akan hilang jika ia tergoda. Jagalah istri-istri anda dari pandangan lelaki lain. Suruhlah ia berhijab dengan benar agar ia lebih terjaga. Relakah anda jika istri anda berselingkuh?
Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan- Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan pa yang diperintahkan. " Hamba Yang Bertaubat II

Cerita Penuh Hikmah | IBU

Fery Gio 16 Maret jam 8:30 Balas
Hudzaifah.org - Awalnya aku malu mempunyai ibu sepertinya. Warna kulit yang gelap dan wajah yang pas-pasan. Ibu sangat berbeda dengan ayah, kulit yang putih, tubuh yang gagah dan wajah yang lumayan tampan menurutku. Aku tak mengerti kenapa ayah memilih ibu sebagai pendamping hidupnya. Aku tidak menyalahi takdir-Nya, cuman aku heran dengan semua ini. Ayahku berasal dari kota sedangkan ibu sebagai anak desa yang tidak mempunyai apa-apa. Pendidikannya pun hanya tamatan Sekolah Dasar saja. Setiap aku bertanya kepada ayah kenapa dulu memilih ibu, beliau berkata, �Itu sudah takdir, mungkin ini yang terbaik untuk kita semua.�

Ayah memiliki usaha yang lumayan sukses di kota, setiap seminggu sekali ayah pulang untuk menjenguk kami di desa, bahkan selalu membelikan apa saja yang kami minta, sehingga kami makin bangga pada beliau. Aku anak ke empat dari lima bersaudara. Kehidupan keluargaku tergolong paling kaya di desa. Ketika masih banyak rumah yang terbuat dari bilik, maka rumah kami sudah terbuat dari tembok. Bahkan pertama kali ada televisi, keluarga kamilah pelopor adanya televisi di desa. Aku masih ingat pertama kali ada di rumahku, semua orang berduyun-duyun kerumah untuk menonton televisi bersama-sama. Sampai-sampai ayah menyediakan tempat untuk warga yang ingin nonton televisi.

Kemewahan materi tidak selalu identik dengan kebahagiaan. Itulah yang akhirnya aku rasakan. Ketika itu aku masih SMA, disinilah ketabahan ibu semakin terlihat di mataku. Bagaimana tidak, ayah menikah lagi dengan seorang gadis yang berasal dari kota. �Dia sangat cantik dibandingkan denganmu Sum, dia namanya Ayuni�, kata salah satu pamanku yang ikut bekerja dengan ayah kepada ibu ketika bertanya tentang istri baru ayah. Secara tidak sengaja aku mendengar perbincangan mereka. Apa yang ibu katakan sangat mengagumkan, �Dari dulu aku sudah siap jika ini terjadi mas, mungkin ini cobaan supaya aku semakin tabah.� Tapi waktu itu aku masih tidak terlalu mengerti kenapa ibu berkata seperti itu. Banyak orang khususnya perempuan di desaku yang tidak ingin dimadu, bahkan yang lebih ekstrim lagi mereka lebih baik bercerai dari pada harus dimadu walaupun sudah mempunyai anak.

Keluargaku menjadi pembicaraan di desa khususnya di kalangan ibu-ibu. �Pantas saja Sumiati dimadu, mungkin saja wanita itu lebih cantik dibandingkan dia. Kalau aku seperti itu, aku langsung minta cerai demi harga diri.� Hatiku perih mendengar perkataan seperti itu. Mereka tidak tahu betapa cantik dan baiknya hati ibu Ingin rasanya aku menampar orang yang berkata seperti itu, namun aku masih punya perasaan. Aku langsung berlari kerumah mencari penyejuk hati dan aku melihat ibu sedang bersujud diatas sajadahnya...

***

Ayah mulai jarang pulang, yang tadinya seminggu sekali sekarang sebulan bahkan pernah dua bulan tidak pulang. Tetapi ayah tetap mengirimkan uang untuk kami semua, bahkan jumlahnya lebih dari cukup. Kebanggaan pada ayah mulai berkurang tapi aku masih tetap menghormatinya. Kekagumanku pada ibu semakin bertambah, ibu selalu terlihat tabah dalam menghadapi cobaan. Itu terlihat di wajahnya yang teduh. �Kini aku bangga padamu Bu, aku juga tidak malu lagi mempunyai ibu sepertimu. Aku ingin perlihatkan pada dunia bahwa engkau adalah ibuku agar semua tahu betapa indahnya akhlakmu,� batinku berkata. Setiap kali adikku menanyakan tentang ayah, ibu pun menceritakan yang sebenarnya tanpa menjelekan sedikit pun tentang ayah. Satu lagi poin untuk mengagumimu yaitu kejujuran.

Bulan berganti tahun, kami sudah mulai besar, bahkan kakakku sudah menikah semua, tinggal aku dan adik yang tinggal bersama ibu. Kerutan di wajah ibu pun sudah mulai terlihat. Kini aku sudah memasuki bangku kuliah dan berada di semester dua. Aku di terima di perguruan tinggi negeri dan ambil jurusan manajemen sesuai dengan cita-citaku. Aku tinggal di kota, sebulan sekali pulang ke desa untuk melepas rinduku pada keluarga. Ibu membuka warung di depan rumah untuk menghidupi kami karena hampir satu tahun ayah tidak mengirimkan uang. Untuk membantu ibu, aku berjualan pakaian yang di tawarkan pada teman-teman disamping kesibukan kuliah. Hasilnya pun lumayan untuk meringankan beban ibu.

Ayah terserang stroke dan harus di rawat dirumah sakit sedangkan usahanya kini sudah bangkrut. Istri mudanya kabur entah kemana bersama anak hasil perkawinannya dengan ayah. Kini ibu yang selalu berada di samping ayah. Dengan kesabarannya, ibu merawat ayah dengan ikhlas. ketika ayah membutuhkan sesuatu, ibu selalu siap siaga untuk membantunya. Tanpa berbicara pun, sudah terlihat ada rasa penyesalan di wajah ayah. Kini ku tahu betapa mulianya hatimu ibu. Apakah aku sanggup seperti itu?

***

Kini aku sudah mempunyai dua anak, Muhammad Fahri dan Zakiya Azzahra namanya. Aku menikah dengan seorang lelaki yang amat sholeh menurutku. Dia yang selalu membimbingku dalam segala hal terutama dalam masalah agama. Dia merupakan figur seorang ayah yang baik untuk anak-anak. Jika kesabaranku sedang di coba dengan kenakalan anak-anak, maka dia selalu mengingatkan untuk selalu menahan amarah. Oh ya.. yang sangat mengagumkan, kini aku sudah memakai penutup aurat, ini juga atas hidayahNya yang sangat tak terhingga selain bimbingan suami.

Aku teringat ketika meminta izin untuk menikah pada orang tua terutama pada ibu. Bukan berapa gaji calon suamiku yang ditanyakan, tetapi yang pertama kali di tanya oleh ibu adalah apakah solatnya sudah benar atau belum. Awalnya aku tak mengerti tentang itu. Ibu menjelaskan bahwa orang yang tidak pernah meninggalkan solat dalam keadaan apapun itulah yang seharusnya aku cari Insya Allah akhlaknya juga akan baik karena dia merasa Allah selalu mengawasinya. Pendapat yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya. Jawaban yang sangat luar biasa yang terucap dari seorang yang hanya tamatan sekolah dasar.

Kenangan-kenangan manis bersamamu akan selalu aku ingat bu. Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu dan meluaskan kuburanmu begitupun dengan ayah. Ibu meninggal seminggu setelah ayah tiada, ketika itu ibu berada di sampingku. Sebelum meninggal ada pesan yang masih teringat di benakku. �Jaga adikmu baik-baik, dan yang paling penting jangan pernah kau tinggalkan Allah karena Allah akan meninggalkanmu.� Sebelum meneruskan kata-katanya, ibu mengucapkan dua kalimah sahadat dan orang yang sangat aku hormati pun menghembuskan napas terakhirnya�

Ibu telah tiada tetapi jasa-jasanya akan selalu teringat dalam kalbuku. Engkau mengajarkan aku tentang sebuah kesabaran.



Top